
Pantau - Berkurangnya ekspektasi investor terhadap pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate alias FFR menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (7/10/2024).
Lihat saja, pada akhir perdagangan Senin, rupiah tergelincir 202 poin atau 1,30 persen menjadi Rp15.687 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.485 per dolar AS.
Pengetatan pasar tenaga kerja ini kemudian menurunkan ekspektasi investor terhadap pemotongan FFR dari 75 basis poin menjadi 50 basis poin untuk sisa tahun 2024.
Demikian dikatakan Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Baca juga: Kondisi Ketenagakerjaan AS yang Solid Bikin Rupiah Longsor 155 Poin
Josua menuturkan pergeseran ekspektasi tersebut mendorong peningkatan permintaan global terhadap dolar AS, sehingga secara umum menguat.
"Pelemahan rupiah masih dipengaruhi faktor eksternal, terutama perkembangan ekonomi AS dan kondisi geopolitik di Timur Tengah," ujarnya.
Pada September 2024, pasar tenaga kerja AS kembali menunjukkan kondisi mengetat menyusul rilis indikator-indikator utama pasar tenaga kerja, termasuk tingkat pengangguran dan Non-Farm Payrolls (NFP).
Tingkat pengangguran AS secara tak terduga turun menjadi 4,1 persen dari 4,2 persen pada bulan sebelumnya.
Baca juga: Data Ekonomi AS yang Solid Bikin Nilai Tukar Rupiah Terkapar
Sementara itu, NFP meningkat sebesar 254 ribu, melampaui ekspektasi konsensus, yang telah memperkirakan peningkatan hanya sebesar 150 ribu. Angka NFP bulan sebelumnya juga direvisi naik menjadi 159 ribu.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga memanas, menyebabkan Indeks Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam lebih dari enam pekan.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengisyaratkan bahwa AS mendukung Israel dalam menargetkan fasilitas minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal Iran baru-baru ini, yang menyebabkan harga minyak dunia naik dan permintaan aset safe haven meningkat.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin (7/10/2024) melemah ke level Rp15.680 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.495 per dolar AS.
Baca juga: Ramalan Data Tenaga Kerja NFP AS yang Kuat Bikin Rupiah Tiarap
- Penulis :
- Ahmad Munjin