
Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan dana peer to peer (p2p) lending atau pinjaman online (pinjol) di Indonesia yang belum dilunasi mencapai Rp72 triliun per Agustus 2024. Jumlah ini ternyata tumbuh sebanyak 35,62 persen.
Namun, tingkat risiko kredit macet atau tidak terbayar lebih dari 90 hari menurut Mahendra selaku Ketua Dewan Komisioner OJK masih tergolong rendah yakni 2,38 persen. Hal ini menandakan bahwa cicilan pinjol masyarakat masih terbayar dengan baik.
Baca juga: Rachel Maryam Berpotensi Masuk di Kabinet Prabowo
"Pada industri fintech peer-to-peer lending, outstanding pembiayaan tercatat tumbuh signifikan sebesar 35,62% atau sebesar Rp 72,03 triliun dengan tingkat risiko kredit macet secara agregat TWP90 turun dan dalam kondisi terjaga di posisi 2,38%," kata Mahendra dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2024 di ruang konferensi pers Bank Indonesia, Jumat (18/10/2024).
Selain itu, Mahendra menjelaskan di sektor asuransi total aset per Agustus 2024 mencapai Rp 1.132,49 triliun, tumbuh 1,32% year-on-year. Kinerja asuransi komersial berupa akumulasi pendapatan premi meningkat di agustus mencapai Rp 218,55 triliun atau tumbuh 5,82%.
Baca juga: Muzani Pastikan Megawati Absen di Pelantikan Prabowo-Gibran, Kenapa?
"Permodalan industri asuransi komersial pada agustus 2024 ini masih solid dengan risk-based capital industri asuransi jiwa tercatat 457,02% dan asuransi umum reasuransi sebesar 323,74%, terjaga jauh di atas ambang batas 120%," terangnya.
Kemudian untuk dana pensiun, total aset dana pensiun tumbuh 9,07% year-on-year dengan nilai sebesar Rp 1.485,43 triliun dengan aset dana pensiun sukarela sebesar Rp 378,45 triliun tumbuh 4,83%.
"Adapun pada perusahaan penjaminan outstanding penjaminan tercatat tumbuh 11,25% dengan nominal mencapai Rp 418,13 triliun dan aset tumbuh sebesar 7,26% sebesar Rp 47,90 triliun," jelas Mahendra.
Baca juga: Para Utusan Negara Asing Mulai Tiba di Indonesia Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran
Mahendra menambahkan, penyaluran dana perusahaan pembiayaan juga tumbuh double digit di level 10,18% pada Agustus 2024, dengan pembiayaan modal kerja sebagai penopang pertumbuhan tumbuh 10,76%.
Menurutnya hal ini sejalan dengan intermediasi di perbankan yang menentukan tingkat tumbuhan yang baik.
"Profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan non-performing financing NTF Net tercatat 0,83% dan NTF Gross 2,66%," terangnya.
Baca juga: Jelang Pelantikan, Gibran Tampak Hadiri Gladi Bersih di Gedung DPR
Baca juga: Terlilit Utang Pinjol, Eks Karyawan Minimarket di Sampit Bobol Brankas Curi Rp15 Juta
- Penulis :
- Wulandari Pramesti
- Editor :
- Ahmad Munjin