Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BSI Laporan Pertumbuhan Aset Mencapai 15,91% YoY di Kuartal III 2024

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

BSI Laporan Pertumbuhan Aset Mencapai 15,91% YoY di Kuartal III 2024
Foto: BSI (Antara)

Pantau - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pertumbuhan aset yang signifikan sebesar 15,91 persen year-on-year (yoy), mencapai Rp371 triliun pada kuartal III 2024, dibandingkan dengan Rp320 triliun pada kuartal yang sama tahun lalu. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (29/10/2024).

"Sejak merger kami pada 2021 hingga kuartal III 2024, kami berhasil mencatat pertumbuhan yang solid, tidak hanya dari volume dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan, tetapi juga dari kualitas aset kami," ungkap Hery.

Selain aset, laba bersih BSI juga mengalami peningkatan sebesar 21,6 persen yoy, dari Rp4,2 triliun pada September 2023 menjadi Rp5,11 triliun pada September 2024. Pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan pembiayaan yang mencapai 15,28 persen yoy, menjadi Rp267 triliun, dengan rincian 54,57 persen berasal dari segmen konsumer, 27,83 persen dari segmen wholesale, dan 17,6 persen dari segmen retail.

Baca Juga:
BSI UMKM Center Bina 4.029 Pelaku Usaha hingga September 2024
 

Hery mencatat bahwa tingkat kredit macet (non-performing loan/NPL) BSI tercatat lebih rendah, yakni 1,97 persen, turun 0,24 persen dibandingkan tahun lalu. Total DPK juga mengalami peningkatan sebesar 14,92 persen yoy menjadi Rp301,22 triliun, didominasi oleh produk tabungan yang tumbuh 13,40 persen yoy menjadi Rp130,18 triliun. Produk giro juga menunjukkan pertumbuhan, meningkat 4,59 persen menjadi Rp55,64 triliun.

Rasio dana murah (current account and saving account/CASA) tercatat sebesar 61,69 persen, dengan pertumbuhan 18,88 persen yoy menjadi Rp186 triliun, sementara deposito mengalami sedikit penurunan sebesar 0,39 persen menjadi Rp115,39 triliun.

Profitabilitas BSI yang positif juga didorong oleh pendapatan margin bagi hasil yang mencapai Rp18,41 triliun, meningkat 11,98 persen yoy. Di samping itu, pendapatan berbasis biaya (fee-based income) tumbuh 30,14 persen yoy, mencapai Rp3,94 triliun.

Berkat kinerja yang positif ini, BSI mampu meningkatkan pencadangan untuk pembiayaan bermasalah (cash coverage) sebesar 69 basis poin (bps) secara year-to-date (ytd) menjadi 195,04 persen. Hery menambahkan bahwa efisiensi operasional juga memungkinkan BSI untuk menekan rasio biaya terhadap pendapatan (cost-to-income ratio/CIR) menjadi 48,99 persen, menunjukkan perbaikan sebesar 87 basis poin dari posisi Desember 2023.

Penulis :
Ahmad Ryansyah
Editor :
Ahmad Ryansyah