HOME  ⁄  Ekonomi

Minat Saham IPO? MR DIY Pasang Harga Awal Rp1.650-1.870 per Unit

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Minat Saham IPO? MR DIY Pasang Harga Awal Rp1.650-1.870 per Unit
Foto: Jajaran direksi PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau MR.DIY dalam Investor Gathering in connection with Initial Publoc Offering (IPO) di Jakarta, Senin (25/11/2024). (MR DIY)

Pantau – Dengan penawaran awal alias bookbuilding dalam rentang harga Rp1.650 sampai Rp1.870 per saham, perusahaan perlengkapan rumah tangga PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau MR.DIY mengumumkan rencana perseroan untuk melangsungkan hajatan Initial Public Offering alias IPO.

Masa bookbuilding perseroan dimulai pada Senin, 25 November 2024 sampai Selasa, 3 Desember 2024.

Kami memiliki visi untuk terus memperluas jangkauan agar dapat melayani lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia, menghadirkan produk berkualitas dengan nilai terbaik yang terjangkau untuk semua kalangan.

Begitu ujar Presiden Direktur MR.DIY Edwin Cheah sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Senin (25/11/2024).

Baca juga: Stabilitas Politik Diharapkan BEI Dapat Pacu Antusiasme IPO di 2025

Melalui IPO, MR.DIY berencana melepas saham ke publik sebanyak 2,51 miliar saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

MR.DIY rencananya akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 19 Desember 2024 dengan kode saham MDIY.

Dalam aksinya, MR.DIY menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Melalui IPO, MR.DIY berpotensi meraih dana segar senilai Rp4,71 triliun, yang terdiri dari Rp471,06 miliar dari penawaran saham baru, dan Rp4,24 triliun dari penawaran saham pemegang saham penjual.

Baca juga: Ini Alasan IPO Perusahaan Energi Terbarukan Layak Dicermati Investor

Edwin menjelaskan, perseroan akan mengalokasikan dana yang diperoleh dari IPO untuk beberapa keperluan, diantaranya sekitar 60 persen untuk pembayaran pokok utang, dan sebesar 30 persen untuk biaya pembukaan toko-toko baru di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, serta Kepulauan Maluku.

"Sementara itu, sisanya sekitar 10 persen akan digunakan sebagai modal kerja operasional," ujar Edwin.

Dengan lebih dari 800 toko yang tersebar di seluruh Indonesia, menurut Edwin, MR.DIY menjadi destinasi utama untuk kebutuhan rumah tangga di berbagai wilayah secara merata.

Ia menyebut pertumbuhan pesat perseroan tidak hanya mencerminkan kekuatan model bisnis perusahaan, namun juga keberhasilan strategi ekspansi yang agresif.

Baca juga: Ini Sejumlah Jurus BEI Pacu Kualitas Perusahaan Tercatat

“Dalam lima tahun pertama (2017-2022), kami berhasil membuka 400 toko. Namun, dalam dua tahun terakhir saja (2022-2024), kami telah menambah sekitar 400 toko lagi. Ini membuktikan kemampuan kami untuk terus mempercepat pertumbuhan dan menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai daerah," ujar Edwin.

Pada periode 2021 sampai 2023, Compound Annual Growth Rate (CAGR) perseroan tercatat tumbuh 109 persen dari sebelumnya Rp894 miliar menjadi senilai Rp3,9 triliun.

Kemudian, dari rugi bersih senilai Rp80 miliar pada 2021 berubah menjadi laba bersih senilai Rp353 miliar pada tahun 2023.

Peningkatan efektivitas operasional dan strategi ekspansi yang dijalankan perseroan menghasilkan arus kas yang sehat, yang meningkat menjadi Rp291 miliar pada akhir 2023, dibandingkan Rp132 miliar pada 2022.

Baca juga: BEI Klaim Dugaan Gratifikasi Tak Ganggu Proses IPO

Per 30 Juni 2024, perseroan membukukan pendapatan senilai Rp3,2 triliun da laba bersih senilai Rp534 miliar, dengan posisi arus kas yang kuat senilai Rp361 miliar.

Berdasarkan data Frost & Sullivan, segmen ritel non-grocery di Indonesia memiliki Total Addressable Market (TAM) sebesar 18,4 miliar dolar AS, dengan segmen perlengkapan rumah tangga berkontribusi sebesar 1,4 miliar dolar AS.

"Segmen ritel non-grocery diperkirakan tumbuh dengan CAGR sebesar 8 persen pada periode 2023-2028, didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, populasi yang besar dan terus meningkat, urbanisasi yang semakin pesat, serta peningkatan tingkat pendapatan. Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini," ujar Edwin.

Dengan tingkat penetrasi pasar sebesar 1,9 persen pada 2023, MR.DIY melihat peluang besar untuk terus memperluas pangsa pasar di segmen ritel non-grocery.

“IPO ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dengan langkah ini, kami optimis MR. D.I.Y. akan terus menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi pelanggan, masyarakat, dan pemegang saham,” imbuh Edwin. 

Baca juga: Sepi di Semester I-2024, Perusahaan Harap-Harap Cemas Kondisi Pasar untuk Gelar IPO

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler