Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

KEK Gresik Produksi Emas 60 Ton, BRI dan BSI Diajukan Jadi ‘Bullion Bank’

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

KEK Gresik Produksi Emas 60 Ton, BRI dan BSI Diajukan Jadi ‘Bullion Bank’
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, Senin (9/12/2024). (ANTARA/Bayu Saputra)

Pantau – Hilirisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik ditaksir menghasilkan hingga 60 ton emas per tahun. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pun diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi bank emas alias bullion bank.

Menurut saya, ini adalah awal mula beberapa bank akan menjadi bank emas batangan. Saya mengusulkan kepada OJK, BRI yang merupakan holding Pegadaian, dan juga BSI dapat menjadi bank emas di Indonesia. Kita tahu bahwa emas merupakan bagian dari investasi yang aman selama krisis.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu pada pidato kunci dalam acara ‘Indonesia SEZ Business Forum 2024’ di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Menurut Airlangga, Indonesia saat ini memiliki cadangan emas yang besar. Ia mencontohkan PT Pegadaian yang saat ini menyimpan stok emas sebanyak 70 ton. Sayangnya, selama ini stok emas itu hanya dicatat sebagai tonase tanpa dimasukkan ke dalam neraca keuangan bank.

Baca juga: Kampus KLC Resmi Memulai Angkatan Pertama di KEK Singhasari

"Di negara lain, seperti Singapura, emas sudah dimasukkan ke dalam neraca bank, sehingga memberikan nilai tambah," ujarnya.

Di Indonesia, dia menegaskan, emas sering hanya dikelola sebagai bahan mentah tanpa pengolahan penuh.

Lebih jauh ia menambahkan, pembangunan KEK Gresik memberikan kontribusi penting dalam mendorong hilirisasi tembaga hingga menghasilkan emas 60 ton emas per tahun.

"Jadi kali ini untuk pertama kalinya, 60 ton emas bisa diproduksi di Gresik," ucap Airlangga.

Keberadaan bullion bank juga, sambung Airlangga, dapat mengubah pola bisnis emas di Indonesia. Selama ini industri perhiasan domestik sering kali mengolah emas di luar negeri seperti Singapura, hanya untuk kemudian dikembalikan ke Indonesia.

Baca juga: KEK Pariwisata dan Kesehatan Batam Hadirkan Layanan Kesehatan Standar Internasional

Pola ini justru membuat kehilangan nilai tambah dari pengolahan emasnya. Dengan adanya bullion bank, Indonesia diharapkan bisa memperbaiki situasi ini.

Selain itu, ia menilai bullion bank mampu menjadi katalis dalam mendukung industri manufaktur lokal sekaligus menarik investasi asing ke Indonesia. 

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan 36 sektor prioritas dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen per tahun.

Menurut dia, usulan pembentukan bullion bank ini akan diajukan kepada OJK untuk mendapatkan persetujuan dan mendorong implementasi strategisnya di sektor keuangan Indonesia.

Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Anoda Baterai Litium KEK Kendal

Adapun OJK telah membentuk regulasi Peraturan OJK (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion.

Regulasi itu dirilis sebagai pedoman bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) mengatur kegiatan usaha kegiatan usaha bullion bank. Regulasi POJK ini nantinya akan mencakup pelaksanaan kegiatan usaha bullion dan persyaratan LJK penyelenggara kegiatan usaha bullion.

Penulis :
Ahmad Munjin