
Pantau – Nilai tukar (kurs) rupiah berupaya bangkit di tengah tren penguatan dolar Amerika Serikat (AS) jelang akhir tahun yang dinilai tidak terelakkan.
Kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta hingga saat ini, Senin (30/12/2024) menguat 86 poin atau 0,53 persen menjadi Rp16.149 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.235 per dolar AS.
Pergerakan rupiah yang melemah jelang akhir tahun tak terelakkan karena sentimen penguatan dolar jelang akhir tahun masih belum hilang dan belum ada sentimen positif yang membalikkan itu.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengungkapkan hal itu seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Senin (30/12/2024).
Baca juga: Klaim Pengangguran AS Lebih Kuat Bikin Rupiah Keteteran
Berdasarkan faktor dari dalam negeri, pasar disebut cukup skeptis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Hal ini didasari antara lain karena penurunan daya beli kelas menengah, keputusan pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen, dan lainnya.
Di sisi lain, lanjut dia, ekonomi AS terlihat masih cukup solid sehingga menurunkan peluang pemangkasan suku bunga acuan yang lebih besar.
Ekspektasi program ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump yang bisa menuai perang dagang dan memantik konflik geopolitik juga mendorong pelaku pasar masuk ke aset dolar AS sebagai aset aman.
“Hingga akhir tahun, rupiah bisa bertahan di atas Rp16.100 terhadap dolar AS,” ungkap Ariston.
Baca juga: Rupiah Kekurangan Bahan Bakar untuk Menguat Jelang Akhir Tahun
- Penulis :
- Ahmad Munjin