HOME  ⁄  Ekonomi

Surplus Neraca Pembayaran Jaga Kurs Rupiah dari Pelemahan Lebih Dalam

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Surplus Neraca Pembayaran Jaga Kurs Rupiah dari Pelemahan Lebih Dalam
Foto: Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. (Antara/Puspa Perwitasari)

Pantau - Surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) ditengarai ampuh menahan nilai tukar (kurs) rupiah dari pelemahan lebih dalam terhadap dolar AS.

"Data neraca pembayaran yang surplus, menahan rupiah melemah lebih dalam lagi," ujar Analis Bank Woori Saudara Rully Nova seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

NPI pada 2024 tercatat surplus sebesar 7,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) meningkat dari tahun sebelumnya yang surplus 6,3 miliar dolar AS.

Sebagai rincian, transaksi modal dan finansial pada 2024 tercatat surplus 16,4 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus sebesar 9,9 miliar dolar AS pada 2023.

Baca juga: Neraca Pembayaran RI Surplus 7,2 Miliar Dolar AS di 2024

Peningkatan ini ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio, di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Sementara itu, transaksi berjalan 2024 mencatat defisit sebesar 8,9 miliar dolar AS (0,6 persen dari produk domestik bruto/PDB), setelah mencatat defisit sebesar 2,0 miliar dolar AS (0,1 persen dari PDB) pada 2023.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang seiring dengan permintaan negara mitra dagang utama yang melemah di tengah permintaan domestik yang tetap kuat.

Menurut Rully, pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi rilis risalah hasil rapat Federal Reserve (The Fed) yang hawkish karena target inflasi 2 persen sulit untuk direalisasikan.

Baca juga: Fed Tahan Suku Bunga Lebih Lama Bikin Rupiah Kecewa Berat

"Selain target inflasi 2 persen sulit dicapai, kebijakan tarif Presiden Trump juga menambah ketidakpastian baru," ungkap dia.

Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Kamis di Jakarta melemah 13 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.338 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.325 per dolar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp16.344 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.357 per dolar AS.

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler