Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kemenperin Jalankan Lima Strategi Pacu Kinerja Industri Furnitur

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Kemenperin Jalankan Lima Strategi Pacu Kinerja Industri Furnitur
Foto: Keluarkan Lima Strategi Jitu, Kemenperin Yakin Kinerja Industri Furnitur Melaju. Dok: kemenperin.go.id

Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalankan lima strategi untuk memacu kinerja industri furnitur dalam negeri sehingga menaikkan kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) sekaligus memperkuat pasar ekspor.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika  mengatakan strategi itu yakni memfasilitasi ketersediaan bahan baku, memfasilitasi ketersediaan SDM terampil, memfasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, memfasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk, serta memfasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.

“Terkait dengan strategi pertama, yaitu fasilitasi ketersediaan bahan baku, Kemenperin akan melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan penyediaan akses sehingga tercapai pola rantai pasok bahan baku furnitur ideal melalui fasilitasi Pusat Logistik Bahan Baku Industri Furnitur,” Ujar Putu, Kamis (20/2).

Dia mengatakan mengenai fasilitasi ketersediaan SDM terampil, Kemenperin telah mendirikan Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, yang memiliki tiga program studi, yaitu Teknik Produksi Furnitur, Desain Furnitur, dan Manajemen Bisnis Industri Furnitur.

“Keberadaan Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal ini dapat menghasilkan SDM furnitur dan pengolahan kayu yang terampil, siap pakai, dan berdaya saing,” ujar Putu.

Baca juga: Kemenperin Ungkap Penjualan Mobil Ramah Lingkungan 2024 Tumbuh Positif

Selanjutnya, dalam rangka fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, Kemenperin telah memfasilitasi keikutsertaan pelaku industri dalam pameran furnitur internasional.

Pada tahun 2024, Kemenperin memfasilitasi enam perusahaan furnitur kolaborator Program Pengembangan Konsep Desain Industri Furnitur pada pameran furnitur internasional Index Plus New Delhi di India.

Strategi keempat adalah menjalankan Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayu yang telah berlangsung selama tiga tahun sejak tahun 2022 untuk memfasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk.

Sebanyak 33 perusahaan industri pengolahan kayu (termasuk furnitur kayu) telah terfasilitasi, dengan total nilai reimburse sebesar Rp20,6 miliar.

“Kemenperin juga melaksanakan program pengembangan konsep desain furnitur, berupa workshop kolaborasi antara desainer furnitur dengan pelaku industri. Kemudian untuk meningkatkan kualitas produk dilakukan penerapan SNI,” papar Putu.

Baca juga: Kemenperin Berhasil Pertahankan Opini WTP dari BPK 16 Kali Berturut-turut

Untuk menciptakan iklim berusaha yang kondusif bagi pelaku industri furnitur, pemerintah memberi fasilitas insentif perpajakan (tax allowance, tax holiday, super deduction tax), preferensi tarif, ketentuan lartas, serta kemudahan prosedur ekspor produk jadi dan impor bahan baku atau bahan penolong.

“Selain terus meningkatkan pasar ekspor, pelaku industri furnitur juga diharapkan agar tidak meninggalkan pasar dalam negeri. Dengan inovasi-inovasi produksi yang lebih efisien maka konsumen dalam negeri juga akan dapat menikmati produk furnitur berkualitas karya anak bangsa,” imbuhnya.

Pada tahun 2024, industri furnitur mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,07 persen. Capaian positif ini turut mendongkrak pertumbuhan sektor industri agro yang menyentuh angka 5,20 persen. Industri agro mampu memberikan andil hingga 51,81 persen terhadap PDB industri pengolahan non-migas.

Sementara itu, untuk nilai ekspor furnitur (HS 9401-9403) pada periode Januari-November 2024 tercatat sebesar USD1,47 miliar atau meningkat sebesar 0,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.

Penulis :
Tubagus Rachmat