Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bos BEI Pede Penundaan Tarif AS Jadi Sentimen Positif bagi IHSG

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Bos BEI Pede Penundaan Tarif AS Jadi Sentimen Positif bagi IHSG
Foto: Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman (tengah) bersama Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik dan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang dalam Temu Media di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/02/2025). (ANTARA/Muhammad Heriyanto)

Pantau - Penundaan penerapan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap negara mitra dagang dipercaya telah memberikan sentimen positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Jadi, penundaan itu juga pasti berdampak positif, buat beberapa negara. Jadi, dampaknya jelas cukup positif,” ujar Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman di sela-sela acara Ring the Bell for Gender Equality (RTBFGE) 2025 di Gedung BEI, Jakarta, akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan, volatilitas IHSG saat ini disebabkan oleh berbagai sentimen, baik dari tingkat global ataupun domestik, maupun dari kinerja emiten- emiten yang tercatat di BEI.

“Indeksnya itu kan berbagai macam dampak. Ya, baik global, domestik maupun terhadap perusahaannya. Jadi semua bercampur," ujar Iman.

Baca juga: IHSG Dinilai Haus Katalis Fundamental Ekonomi Domestik yang Kuat

Presiden AS Donald Trump mengumumkan barang-barang asal Kanada dan Meksiko yang termasuk dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada (USMCA) akan dibebaskan dari tarif 25 persen selama sebulan, yang diberlakukan pada awal pekan ini.

Kebijakan ini diumumkan sehari setelah tarif untuk barang otomotif dibebaskan.

Pada awalnya, Trump hanya memberikan pengecualian kepada Meksiko, namun kemudian menandatangani amendemen yang memperluas pengecualian ke Kanada.

Pada penutupan perdagangan Bursa, Jumat (7/2/2025) sore, IHSG tercatat menguat 18,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.636,00. Sementara indeks LQ45 melemah 3,10 poin atau 0,41 persen ke posisi 750,39.

Baca juga: Respons IHSG Longsor, Short Selling dan Buyback Saham Tanpa RUPS Dikaji Ulang

Penulis :
Ahmad Munjin