Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pekan Kedua Maret, Modal Asing Hengkang Rp10,15 Triliun

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Pekan Kedua Maret, Modal Asing Hengkang Rp10,15 Triliun
Foto: Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pantau - Aliran modal asing tercatat keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai sebesar Rp10,15 triliun. Catatan itu datang dari Bank Indonesia selama pekan kedua bulan ini, yakni periode transaksi 10-13 Maret 2025.

Jumlah tersebut terdiri atas modal asing keluar bersih di pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Nilainya masing-masing sebesar Rp1,92 triliun, Rp5,25 triliun dan Rp2,97 triliun. 

Demikian Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Berdasarkan data setelmen hingga 13 Maret 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham tercatat sebesar Rp22,21 triliun selama tahun 2025. Bandingkan dengan modal asing yang masuk bersih di pasar SBN dan SRBI masing-masing sebesar Rp18,35 triliun dan Rp6,55 triliun.

Baca juga: BI Catat Aliran Modal Asing Rp10,33 Triliun Kabur dari RI

Per 7 Maret 2025, premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat naik dari 76,11 basis point (bps) menjadi 80,07 bps per 13 Maret 2025.

Pada Jumat (14/3/2025), nilai tukar rupiah dibuka menguat di level Rp16.350 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (13/3/2025) di level Rp16.420 per dolar AS.

Adapun pada akhir perdagangan Kamis (13/3/2025), indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 103,83.

Indeks DXY menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama, seperti euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Baca juga: BI: Modal Asing Keluar Bersih Capai Rp10,33 Triliun Pada Pekan Ini

Sementara imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 6,87 persen pada Jumat (14/3/2025) pagi. Bandingkan dengan sebelumnya yang bertengger di 6,93 persen pada akhir perdagangan Kamis (13/3/2025).

Begitu juga dengan imbal hasil US Treasury Note 10 tahun yang turun ke level 4,268 persen pada akhir perdagangan Kamis (13/3/2025).

Menurut Ramdan, BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Tujuannya, untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Baca juga: Modal Asing Keluar dari Indonesia Capai Rp 9,57 Triliun!

Penulis :
Ahmad Munjin