
Pantau - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan proyeksi luas panen raya di Provinsi Lampung dapat mencapai 12 ribu hektare, dengan panen serentak yang sudah dilakukan mencapai 2.300 hektare.
Ia mengatakan dari panen serentak tersebut, sekitar 3.000 ton gabah telah berhasil diserap oleh Bulog.
"Berkat program yang dilaksanakan oleh Presiden dan kerja keras Kementerian Pertanian. Produksi padi di Lampung yang tahun lalu hanya 2,7 juta ton, tahun ini diproyeksikan bisa meningkat menjadi 3,5 juta ton," ujar Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Selasa.
Proyeksi Produksi dan Upaya Meningkatkan Indeks Pertanaman
Potensi peningkatan produksi padi diperkirakan akan semakin besar bila pelaksanaan pemupukan tanaman dilakukan tepat waktu, intensifikasi berjalan optimal, dan dilakukan pengangkatan sedimentasi di saluran irigasi.
"Kami optimis dengan kondisi tersebut maka Indeks Pertanaman (IP) di Provinsi Lampung akan meningkat, dan total produksi bisa mencapai 4,5 juta ton per tahun," katanya.
Kendala Pasca Panen dan Solusi yang Disiapkan
Rahmat Mirzani Djausal menjelaskan bahwa peningkatan produksi ini juga membawa tantangan baru, yakni minimnya fasilitas pasca panen.
"Sebab ada peningkatan produktivitas yang tinggi, sehingga membutuhkan sarana prasarana pasca panen terutama gudang serta alat pengering gabah," ucap dia.
Dia menambahkan bahwa pemerintah daerah telah berkolaborasi dengan Danrem, Kapolda, dan seluruh instansi untuk menginventarisasi gudang-gudang di Lampung guna menampung beras Bulog.
"Akan tetapi, untuk dryer kami masih kesulitan, karena saat ini Bulog menjadi garda terdepan dalam menyerap gabah petani. Sementara, di bulan ini saja potensi panen di Lampung mencapai hampir 600.000 ton gabah," tambahnya.
- Penulis :
- Pantau Community