
Pantau - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai respons Presiden RI Prabowo Subianto terhadap kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani menyatakan bahwa Apindo memandang kebijakan Presiden sebagai bagian dari reformasi menyeluruh yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan daya saing nasional.
Apindo juga mengapresiasi sikap Presiden yang dinilai tegas, lugas, dan konkret dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Relaksasi Impor Diperlukan, Tapi Harus Diimbangi Perlindungan Industri
Dalam konteks penghapusan kuota impor, Apindo menilai relaksasi impor sangat dibutuhkan karena bahan baku dan bahan penolong dari luar negeri dapat memperkuat pengembangan industri domestik.
Namun, Shinta menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap potensi dumping dan penyelundupan yang bisa merugikan pelaku industri lokal.
"Apindo memandang penting adanya pengawasan ketat terhadap potensi dumping dan penyelundupan, serta percepatan penguatan kebijakan trade remedies untuk melindungi pasar domestik secara adil", ujarnya.
Apindo juga menyoroti pentingnya penguatan industri dalam negeri, khususnya sektor padat karya, agar tetap kompetitif di tengah kemungkinan meningkatnya produk impor murah.
Reformasi Bea Cukai dan Kepastian Usaha
Apindo menyatakan dukungan penuh terhadap perhatian Presiden dalam mendorong reformasi di sektor bea cukai dan penindakan tegas terhadap praktik-praktik yang merugikan industri nasional.
Sebelumnya, Presiden Prabowo meminta jajaran Kabinet Merah Putih (KMP) untuk menghapus kuota impor sejumlah produk demi memperlancar usaha para pengusaha yang bermitra dengan mitra global.
"Yang jelas kemarin, Menko, Menteri Keuangan, Gubernur BI ada, Ketua DEN ada, saya sudah kasih perintah untuk hilangkan kuota-kuota impor. Terutama untuk barang-barang menyangkut hajat hidup orang banyak, ya kan? Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silahkan", ujar Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi Nasional yang disiarkan secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 8 April 2025.
Prabowo menyampaikan hal tersebut setelah mendengar keluhan dari kalangan pengusaha yang bermitra dengan perusahaan global, khususnya dari Amerika Serikat.
Para pengusaha menyebut bahwa ketidakpastian aturan impor di Indonesia kerap menghambat negosiasi dan kegiatan usaha dengan mitra luar negeri.
- Penulis :
- Pantau Community