
Pantau - Menteri Koperasi dan UKM RI, Maman Abdurrahman, meminta lima provinsi di Kalimantan untuk segera mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025 agar tidak tertinggal dari target nasional.
Hingga pertengahan tahun ini, penyaluran KUR di wilayah Kalimantan baru mencapai sekitar Rp7,6 triliun.
Sementara itu, realisasi nasional telah menyentuh angka Rp116 triliun dari total plafon sebesar Rp300 triliun.
"Proses pendistribusian harus tepat waktu dan tidak makan banyak waktu. Daerah diberikan amanah untuk dilaksanakan," ungkapnya.
Fokus ke Sektor Produksi
Dalam arahannya, Maman menegaskan bahwa 60 persen dari total plafon KUR harus disalurkan kepada pelaku usaha di sektor produksi.
Ia mengingatkan agar distribusi pembiayaan tidak hanya diberikan kepada sektor konsumtif.
"Usaha sektor produksi itu, implikasi ekonominya jauh lebih besar. Melakukan produksi barang, melibatkan banyak tenaga kerja, dan lainnya," ia mengungkapkan.
Maman juga menyampaikan bahwa sektor produksi memiliki potensi untuk menciptakan efek ekonomi berantai yang luas, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Evaluasi dan Tantangan di Lapangan
Dalam rapat koordinasi KUR se-Kalimantan, Maman mencatat berbagai tantangan yang menghambat percepatan penyaluran dana kepada debitur.
Ia menyatakan bahwa rendahnya realisasi KUR menjadi perhatian utama pemerintah pusat dan akan terus dipantau secara berkala.
Selain menegaskan proporsi penyaluran untuk sektor produksi, Maman juga akan memantau bagaimana pemerintah daerah mengakomodasi pelaku usaha dalam mengakses pembiayaan.
Meski demikian, ia tetap memberikan apresiasi atas capaian Kalimantan yang telah merealisasikan 52 persen penyaluran KUR kepada sektor produksi, mendekati target nasional 60 persen.
- Penulis :
- Arian Mesa