Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekspor Mainan Anak Tembus Rp10 Triliun, Industri Nasional Tunjukkan Daya Saing Global

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Ekspor Mainan Anak Tembus Rp10 Triliun, Industri Nasional Tunjukkan Daya Saing Global
Foto: Ekspor Mainan Anak Tembus Rp10 Triliun, Industri Nasional Tunjukkan Daya Saing Global (Sumber: ANTARA/HO-Kemenperin)

Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bahwa industri mainan dalam negeri berhasil mencetak surplus neraca perdagangan internasional selama lima tahun terakhir, dengan nilai ekspor mencapai 610 juta dolar AS atau sekitar Rp10 triliun pada tahun 2024.

Daya Saing Tinggi di Pasar Ekspor

"Ini merupakan pencapaian yang membanggakan sekaligus juga membuktikan ketangguhan industri manufaktur Indonesia di arena internasional. Artinya, di tengah disrupsi ekonomi dunia, industri manufaktur dalam negeri masih terbukti memiliki ketahanan dan daya saing yang kuat di level global," ungkap Kemenperin.

Nilai ekspor industri mainan pada 2024 meningkat sebesar 13,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor, menyumbang sekitar 48 persen dari total pengiriman produk mainan Indonesia.

Negara tujuan ekspor lainnya meliputi Inggris, Singapura, China, dan Jerman.

Produk unggulan yang diekspor ke Amerika Serikat antara lain boneka, stuffed toys, mainan lainnya, mainan skala/model, dan mainan blok set.

Kontribusi produk mainan anak Indonesia terhadap total impor mainan anak AS tercatat sebesar 2 persen, setara dengan 289 juta dolar AS atau Rp4,73 triliun.

"Hal ini mengindikasikan masih besarnya peluang ekspor Indonesia untuk penetrasi ke pasar domestik Amerika Serikat," jelas Kemenperin.

Rincian surplus neraca dagang industri mainan dalam lima tahun terakhir sebagai berikut:

  • 2020: 231 juta dolar AS (Rp3,7 triliun)
  • 2021: 317 juta dolar AS (Rp5,2 triliun)
  • 2022: 364 juta dolar AS (Rp5,9 triliun)
  • 2023: 292 juta dolar AS (Rp4,78 triliun)
  • 2024: 317 juta dolar AS (Rp5,2 triliun)

Industri Tumbuh, Lapangan Kerja Terbuka

Salah satu contoh industri yang sukses melakukan ekspor adalah PT Royal Regent Indonesia (RRI) di Kendal, Jawa Tengah.

Perusahaan yang tergabung dalam Walden Toys Group Hong Kong ini telah beroperasi penuh sejak November 2023 dan mengekspor enam kontainer produk mainan senilai 688.662 dolar AS atau Rp11 miliar.

Produk yang dikirim meliputi kursi mainan anak, baju boneka, dan traktor mainan.

Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki pangsa pasar ekspor industri mainan sebesar 0,48 persen dan berada di peringkat ke-22 dari 195 negara.

Capaian ini mencerminkan potensi besar untuk terus mendorong daya saing dan perluasan pasar global.

Industri mainan anak nasional saat ini menyerap lebih dari 37 ribu tenaga kerja di 204 unit usaha, yang terdiri dari:

  • 124 industri besar dan sedang
  • 80 industri kecil
  • 10 sentra IKM mainan anak

"Sentra IKM mainan anak ini tersebar. Di Jawa Tengah terdapat 4 sentra, 1 sentra di Jawa Timur, dan 5 sentra di Jawa Barat," kata Reni.

Pertumbuhan sentra IKM dan tingginya kinerja ekspor semakin memperkuat posisi industri manufaktur Indonesia dalam perekonomian nasional dan global.

Penulis :
Balian Godfrey