
Pantau - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta daerah Banyuwangi, Bali Utara, dan Bali Barat atau yang dikenal dengan kawasan 3B untuk segera memetakan destinasi wisata unggulan guna mendapatkan dukungan promosi dari pemerintah pusat.
Permintaan ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, dalam Forum Penguatan Amenitas dan Aksesibilitas Dalam Rangka Mendukung Paket Wisata 3B yang digelar di Buleleng, Bali.
"Mudah-mudahan dalam pertemuan kali ini sudah bisa dipetakan untuk Banyuwangi destinasinya apa, untuk Jembrana apa, dan untuk Buleleng apa, kami prioritaskan hal itu yang kemudian nanti kita akan gencarkan dengan promosinya," ungkapnya.
Upaya Pemerataan Wisata di Luar Bali Selatan
Wamenpar menjelaskan bahwa penyusunan paket wisata 3B bertujuan menemukan pola perjalanan yang dapat dijual dalam berbagai pameran wisata internasional, termasuk dalam misi penjualan ke Seoul dan Beijing.
"Saya berharap nanti paket wisata 3B ini bisa juga dijual di sana, jadi ini untuk memperkuat kembali posisi Bali Barat dan Bali Utara sebagai pemecah konsentrasi kemacetan yang terjadi di Bali Selatan," ia mengungkapkan.
Ia menegaskan agar pemilihan destinasi tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yakni mengedepankan wisata yang regeneratif dan berkelanjutan serta diminati oleh berbagai segmen wisatawan.
Saat ini, target utama pengembangan paket wisata 3B adalah wisatawan asal Tiongkok, yang bisa masuk melalui penerbangan carter ke Banyuwangi dan melanjutkan perjalanan ke Bali Utara dan Bali Barat menggunakan jalur darat dan laut.
Ni Luh Puspa juga menekankan pentingnya peningkatan realisasi kunjungan wisatawan melalui pola perjalanan yang lebih tepat dan bervariasi.
"Ini yang paling penting, realisasinya sudah semaksimal apa, karena saya tidak ingin terus-terusan mendengar, Bali pariwisata berlebih terus seperti itu," tegasnya.
Sinergi Antar Daerah dan Peran Pemerintah Pusat
Menurut Wamenpar, program 3B sudah diluncurkan sejak masa Menteri Sandiaga Uno dan kini menunjukkan peningkatan sebesar 5–10 persen.
"Saya ingin wisatawan itu benar-benar bisa tersebar ke seluruh tempat di Bali yang kekayaannya itu tidak ada habisnya, maka satu hal yang baik sekali yang dilakukan oleh Pak Sandiaga waktu itu meluncurkan paket wisata 3B," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma, mengatakan bahwa kawasan 3B memiliki potensi wisata berbasis alam yang serupa, meliputi pantai, perbukitan, pegunungan, dan hutan.
Namun, ia mengakui bahwa pengembangan potensi tersebut tidak bisa dilakukan sendiri oleh masing-masing daerah.
"Potensi kepariwisataan berbasis alam pada dasarnya sama, memiliki pantai, perbukitan, pegunungan, hutan, tentu dengan potensi sama ini untuk penguatan kita harus bersinergi, tapi dalam rangka mendistribusikan wisatawan agar menyebar ke Bali Utara dan Jawa Timur perlu penguatan di bawah supervisi pemerintah pusat," jelasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa