Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Konflik Iran-Israel dan Penutupan Selat Hormuz Jadi Alarm, Pengamat: Indonesia Harus Percepat Energi Baru Terbarukan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Konflik Iran-Israel dan Penutupan Selat Hormuz Jadi Alarm, Pengamat: Indonesia Harus Percepat Energi Baru Terbarukan
Foto: Konflik Iran-Israel dan Penutupan Selat Hormuz Jadi Alarm, Pengamat: Indonesia Harus Percepat Energi Baru Terbarukan(Sumber: ANTARA/X/@GoldCup)

Pantau - Penutupan Selat Hormuz akibat konflik Iran-Israel menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk mempercepat penerapan energi baru terbarukan (EBT) dan energi alternatif seperti biodiesel, menurut pengamat ekonomi dari Indef, Eko Listiyanto.

Momentum Percepatan EBT dan Energi Alternatif

Eko menyatakan bahwa krisis ini harus dijadikan peringatan keras bagi Indonesia untuk tidak lagi menunda implementasi energi yang lebih berkelanjutan.

"Saatnya kita memulai untuk menjalankan rencana implementasi EBT, terlepas dari dinamika konflik yang terjadi di Timur Tengah mengingat kawasan ini selalu rawan akan konflik, sementara pasokan energi kita saat ini masih bertumpu dari Timur Tengah salah satunya," ungkapnya.

Menurutnya, penutupan Selat Hormuz yang terjadi menyusul serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran menunjukkan betapa rentannya pasokan energi Indonesia yang masih bergantung pada kawasan rawan konflik.

Ketahanan energi, lanjut Eko, menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Cara terbaiknya kita harus lebih banyak melakukan upaya percepatan EBT dan energi alternatif. Riset dan pengembangan menjadi kunci utama untuk penerapan EBT dan energi alternatif ini. Kalau hal ini bisa dilakukan maka ke depannya Indonesia bisa lebih survive karena tidak lagi bergantung pada energi migas," ia menjelaskan.

Tantangan Harga dan Potensi Energi Lokal

Indonesia, kata Eko, memiliki potensi besar dalam pengembangan EBT dan biodiesel, namun masih menghadapi tantangan besar dari sisi harga keekonomian.

Jika pengguna energi alternatif semakin luas, harga akan ikut turun seiring skala produksi yang meningkat.

Parlemen Iran sendiri telah menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz sebagai respons terhadap serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir mereka.

Selat Hormuz merupakan jalur laut strategis yang sangat vital bagi lalu lintas pasokan minyak dunia.

Penulis :
Balian Godfrey