
Pantau - Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan bahwa Batam, Kepulauan Riau, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan strategis industri kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan Focused Group Discussion (FGD) bertema “Potensi Penguatan Industri Elektronika dalam Rangka Pengembangan Industri AI di Indonesia” yang digelar di Batam pada Kamis, 10 Juli 2025.
“Batam bisa menjadi salah satu kawasan pembangunan industri AI di masa depan,” ungkap Faisol.
Infrastruktur Industri Sudah Siap, Didukung Rantai Pasok Global
Faisol menekankan bahwa Batam saat ini memiliki 19 kawasan industri yang sudah berkembang, dengan sejumlah perusahaan yang terlibat dalam pengembangan teknologi elektronika—komponen penting dalam industri AI.
“Batam memiliki 19 kawasan industri yang sudah berkembang, dan beberapa perusahaan yang beroperasi di dalamnya telah terlibat dalam pengembangan teknologi elektronika, termasuk komponen-komponen penting yang menjadi fondasi pengembangan AI,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah mengunjungi beberapa perusahaan sektor telematika dan pemasok komponen untuk produk gadget global di Batam, termasuk calon pabrik mitra dalam rantai pasok Apple untuk produksi AirTag.
“Kemarin kami mengunjungi perusahaan sektor telematika, pemasok komponen untuk produk gadget global, serta lokasi rencana pembangunan pabrik mitra dalam rantai pasok Apple yang akan memproduksi AirTag. Ini bukti bahwa Batam sangat berpotensial,” ujar Faisol.
Kolaborasi Lintas Sektor Menuju Industri AI Nasional
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria turut menyampaikan dukungannya dalam forum tersebut.
Ia menyebut Batam sebagai kawasan unggulan nasional dalam sektor telekomunikasi dan digital.
“Batam bisa jadi flagship bangsa dalam memproduksi perangkat dan jasa telekomunikasi. Maka penting untuk menyiapkan infrastruktur industri AI di sini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur IT Digital PT Telkom Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menekankan pentingnya memperkuat sektor manufaktur dalam mendukung pengembangan AI, meskipun tetap harus waspada terhadap risiko seperti kebocoran data.
“Kita harus tetap waspada terhadap risiko seperti kebocoran data privasi, tapi mari kita fokus pada potensi positif dari pengembangan industri AI ini,” katanya.
FGD ini menjadi langkah awal dalam menyatukan pandangan lintas sektor antara pemerintah, pelaku industri, dan BUMN untuk menjadikan Batam sebagai pusat unggulan transformasi industri berbasis AI di Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf