Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bulog Telah Salurkan 327 Ribu Ton Beras SPHP, Operasi Pasar Diperluas Jaga Harga Tetap Stabil

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bulog Telah Salurkan 327 Ribu Ton Beras SPHP, Operasi Pasar Diperluas Jaga Harga Tetap Stabil
Foto: (Sumber: Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal saat kunjungan kerja ke Gudang dan Sentra Pengolahan Beras Bulog, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025). ANTARA/Rizka Khaerunnisa/pri.)

Pantau - Perum Bulog mencatat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah mencapai 22 persen atau setara 327.718 ton dari total penugasan 1,5 juta ton sepanjang tahun 2025.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan bahwa percepatan distribusi ini tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat dan daerah, TNI-Polri, BUMN, hingga para pengecer pasar.

"Karena sekarang kami sudah banyak dibantu oleh seluruh jajaran pemerintah maupun TNI-Polri, total sampai hari ini 327.718 ton, yaitu setara dengan 22 persen dari total 1,5 juta ton yang diperintahkan kepada kami," ungkap Rizal pada Sabtu (6/9/2025).

Saluran Distribusi dan Respons Kelangkaan Beras

Menanggapi isu kelangkaan dan kenaikan harga beras di pasaran, Rizal memastikan Bulog telah menyalurkan beras SPHP secara maksimal melalui tujuh saluran strategis, yaitu:

  • Pengecer di pasar tradisional
  • Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP)
  • Outlet pangan binaan pemda dan Gerakan Pangan Murah (GPM)
  • Outlet BUMN
  • Koperasi instansi pemerintah
  • Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog
  • Swalayan dan toko modern

Rizal menjelaskan bahwa proses distribusi memerlukan waktu karena permintaan masyarakat sangat tinggi.

"Makanya kami melibatkan seluruh stakeholder pemerintah. Dan kemarin juga sudah melaksanakan Gerakan Pangan Murah serentak dengan 7 ribu titik/tempat penjualan outlet. Alhamdulillah, ini berdampak luar biasa," ujarnya.

Penyaluran beras dilakukan sesuai penugasan pemerintah, terdiri dari dua jenis kualitas, yakni beras medium dengan maksimal 25 persen broken dan beras premium dengan maksimal 15 persen broken.

Stok Aman, Harga Ditetapkan Sesuai Zona

Beras SPHP berasal dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan direncanakan akan disalurkan sebanyak 1,3 juta ton untuk periode Juli hingga Desember 2025.

Pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras SPHP berdasarkan zonasi:

Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi): Rp12.500/kg

Zona 2 (Sumatera luar Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan): Rp13.100/kg

Zona 3 (Maluku dan Papua): Rp13.500/kg

Saat ini, total stok CBP yang tersedia di gudang Bulog mencapai 3,9 juta ton.

Sebanyak 2,95 juta ton di antaranya atau 75 persen berasal dari pengadaan dalam negeri, sedangkan sisanya berasal dari pengadaan luar negeri pada 2024 berdasarkan penugasan pemerintah.

Pemeliharaan Ketat dan Distribusi Terstandar

Bulog memastikan seluruh prosedur pemeliharaan stok beras dijalankan sesuai standar operasional.

Langkah-langkahnya meliputi:

  • Pemeriksaan harian, mingguan, bulanan, dan triwulanan
  • Pemeriksaan kualitas saat pemasukan beras ke gudang
  • Pemeriksaan berkala atas kualitas beras
  • Menjaga sanitasi gudang
  • Melakukan spraying dan fumigasi bila ditemukan hama

Distribusi beras juga mengikuti prinsip FIFO (First In, First Out), FEFO (First Expired, First Out), dan disesuaikan dengan kondisi nyata kualitas beras.

Operasi Pasar Diperluas, Beras Premium Jadi Alternatif

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa operasi pasar beras SPHP adalah solusi utama untuk menurunkan harga beras premium di pasaran.

Pemerintah telah menyiapkan stok 1,3 juta ton beras SPHP untuk mendukung operasi pasar besar-besaran demi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan nasional.

Selain itu, pemerintah juga mendorong distribusi beras premium agar masyarakat memiliki alternatif harga yang lebih stabil dan beragam.

Penulis :
Ahmad Yusuf