billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Diproyeksikan Bergerak Mendatar, Pasar Tunggu Arah The Fed dan Data Ekonomi AS

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Diproyeksikan Bergerak Mendatar, Pasar Tunggu Arah The Fed dan Data Ekonomi AS
Foto: (Sumber: Petugas melintasi layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/am.)

Pantau - Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak mendatar pada perdagangan Senin, 22 September 2025.

Sentimen utama yang memengaruhi pergerakan pasar masih berasal dari faktor global, khususnya arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan rilis data ekonomi AS.

"IHSG diperkirakan cenderung konsolidasi (mendatar) pada kisaran 7.970–8.070, sambil menantikan katalis baru yang cukup kuat", kata Ratna.

Sentimen Global: The Fed, Data Ekonomi, dan Geopolitik

Dari mancanegara, pelaku pasar fokus pada prospek suku bunga serta pidato pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell.

Penurunan suku bunga The Fed yang dimulai pada pertemuan pekan lalu memunculkan harapan adanya pemangkasan lanjutan, yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

Selain itu, pelaku pasar menantikan rilis data ekonomi AS, di antaranya Price Consumer Index (PCE) dan estimasi terbaru Produk Domestik Bruto (GDP) kuartal II-2025.

Dinamika geopolitik juga menjadi perhatian. Dalam percakapan telepon pada Jumat, 19 September, Presiden AS Donald Trump menyebut telah terjadi kemajuan dalam negosiasi dagang dengan Presiden China Xi Jinping, termasuk kesepakatan terkait TikTok dan upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Keduanya bahkan membuka peluang pertemuan langsung di Korea Selatan saat KTT APEC pada 31 Oktober–1 November 2025.

Dari kawasan Asia, pasar menunggu keputusan kebijakan moneter Bank Sentral China yang dijadwalkan pada Senin.

Sentimen Domestik dan Pergerakan Bursa Global

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati konferensi pers APBN KiTa pada Senin yang menjadi debut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Dalam kesempatan itu, pemerintah akan memaparkan kinerja belanja, pendapatan, dan defisit anggaran.

Selain itu, rilis data uang beredar (M2) periode Agustus dari Bank Indonesia yang dijadwalkan Selasa, 23 September, juga dinilai akan memberi pengaruh terhadap pasar.

Pada perdagangan Jumat, 19 September, bursa saham Eropa ditutup mayoritas melemah: Euro Stoxx 50 naik tipis 0,03 persen, FTSE 100 Inggris turun 0,12 persen, DAX Jerman melemah 0,15 persen, dan CAC Prancis terkoreksi 0,01 persen.

Sementara itu, bursa saham AS ditutup mayoritas menguat. Dow Jones naik 0,37 persen ke 46.315,27, S&P 500 menguat 0,49 persen, Nasdaq naik 0,72 persen, sementara Russell 2000 terkoreksi 0,7 persen.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf