
Pantau - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat kinerja positif pada kuartal II 2025, ditopang oleh pertumbuhan signifikan pembiayaan emas yang melonjak 88,25 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp16,88 triliun.
Lonjakan Kredit Konsumer dan Produk Emas
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan kredit konsumer perseroan naik 16,20 persen dengan outstanding Rp162,19 triliun.
Produk Cicil Emas menjadi motor utama dengan nilai pembiayaan Rp9,09 triliun atau tumbuh 155,41 persen yoy, disusul produk Gadai Emas sebesar Rp7,79 triliun yang meningkat 44,08 persen yoy.
"Hal ini membuktikan bahwa investasi emas secara umum aman, mudah, namun memberikan investasi yang tinggi kepada nasabah," ungkap Anton.
Ia menambahkan kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) Gross sebesar 1,87 persen, lebih baik dibanding periode sebelumnya dan di bawah rata-rata industri yang tercatat 2,22 persen.
Permintaan Emas Terus Meningkat
Tingginya permintaan emas turut dipengaruhi kenaikan harga logam mulia tersebut yang meningkat 100 persen dalam tiga tahun terakhir.
Emas dinilai semakin diminati masyarakat karena sifat intrinsiknya yang tahan karat, berkilau, serta tidak mudah bereaksi dengan unsur lain.
Untuk menjangkau lebih banyak nasabah, BSI mengembangkan produk bulion terjangkau, salah satunya BSI Gold, emas batangan berlogo BSI yang bisa dicicil melalui BSI Cicil Emas.
"BSI juga terus mengedukasi masyarakat memiliki emas tanpa memberatkan tiap bulan sesuai cashflow pendapatan," ujarnya.
Capaian Nasabah dan Produk BSI Gold
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam Online Press Conference Kinerja BSI Triwulan II Tahun 2025 mengungkapkan layanan Cicil Emas telah dimanfaatkan 162,8 ribu nasabah.
Sementara layanan Gadai Emas digunakan 407 ribu nasabah.
Produk BSI Gold juga diminati 152 ribu nasabah dengan outstanding 934 kilogram emas, meningkat 110 persen year-to-date (ytd) sejak awal tahun.
- Penulis :
- Arian Mesa