Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Dorong Kerja Sama Mineral Kritis dengan Amerika Latin dan Karibia

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Indonesia Dorong Kerja Sama Mineral Kritis dengan Amerika Latin dan Karibia
Foto: Suasana pembukaan agenda Misi Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INALAC) 2025 di Sao Paulo, Brasil, Senin 22/9/2025 (sumber: Kemlu RI)

Pantau - Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno menegaskan kawasan Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) sebagai mitra strategis Indonesia dengan potensi kerja sama luas, khususnya di bidang mineral kritis.

Indonesia dan Amlatkar Bangun Sinergi Mineral Kritis

Saat membuka Misi Bisnis Indonesia–Amerika Latin dan Karibia (INALAC) 2025 di Sao Paulo, Brasil, Havas menyebut agenda ini mencerminkan komitmen Indonesia memperluas diplomasi ekonomi ke luar pasar tradisional.

"Kawasan Amlatkar memiliki cadangan mineral yang melimpah, terutama litium, dan Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Jika digabungkan, kita punya masa depan yang menjanjikan," ungkapnya.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Havas menekankan perlunya platform bersama agar mineral kritis tidak hanya dijual sebagai komoditas mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tambah.

Langkah ini diyakini dapat memastikan kemakmuran bagi rakyat Indonesia maupun di kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Havas juga mendorong keberhasilan dialog produsen mineral mentah kritis (Critical Raw Materials/CRM) di Jakarta pada Juni lalu dapat direplikasi dengan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia.

Peluang Ekonomi Lebih Luas

Staf Ahli Menteri Luar Negeri sekaligus Ketua Delegasi INALAC 2025, Acep Somantri, menyebut agenda ini sebagai peluang membuka kolaborasi baru tidak hanya di mineral kritis, tetapi juga di bidang otomotif, energi terbarukan, industri kreatif, dan pertanian.

Kerja sama ekonomi dengan Amerika Latin dan Karibia ke depan, menurut Acep, akan difokuskan pada tiga prioritas utama, yakni diversifikasi perdagangan dan investasi, penguatan rantai pasok, serta pemberdayaan UKM dan industri kreatif.

Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, menekankan bahwa misi bisnis ini menjadi jembatan penghubung rakyat antar-kawasan.

Ia berharap para pengusaha Indonesia yang hadir di Brasil dapat memanfaatkan peluang di bidang energi, infrastruktur, dan agro-industri di kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Misi Bisnis INALAC 2025 merupakan bagian dari komitmen Indonesia memperkuat kerja sama dengan kawasan tersebut, sejalan dengan kunjungan berulang Presiden RI Prabowo Subianto dalam setahun terakhir.

Menurut Kemlu RI, forum ini menjadi wadah untuk membantu pelaku bisnis kedua kawasan beradaptasi menghadapi tantangan global, termasuk kenaikan tarif dan perang dagang, proteksionisme, serta ketegangan geopolitik.

Penulis :
Leon Weldrick