
Pantau - Sebanyak 306 peserta Komponen Cadangan (Komcad) dari unsur masyarakat transmigran lokal resmi diberangkatkan oleh Kementerian Transmigrasi RI (Kementrans) untuk mengikuti pelatihan militer dasar di Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat, Bandung.
Komcad Transmigrasi Didorong Jadi Kekuatan Tangguh di Wilayah
Pemberangkatan dilakukan dalam apel resmi yang dipimpin oleh Menteri Transmigrasi RI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara di Jakarta, Rabu, sebagai bagian dari program pembentukan satu batalion Komcad dari kalangan transmigran.
"Setelah lulus, mereka akan dilantik dan diberikan pangkat sesuai dengan golongan kepangkatan yang ada di TNI. Bagi lulusan SMP akan menjadi tamtama, lulusan SMA menjadi bintara, dan lulusan sarjana akan menjadi perwira," ujar Iftitah.
Ia menegaskan bahwa program ini bukan bentuk militerisasi warga sipil, melainkan implementasi Pasal 30 UUD 1945 tentang bela negara.
Setelah menyelesaikan pelatihan, para komcad akan kembali ke daerah transmigrasi masing-masing untuk memperkuat ketahanan wilayah, baik dalam kondisi perang maupun bencana.
"Kita tahu di masa lalu kita pernah mengalami bencana besar di Aceh, dan itu membutuhkan peran serta banyak militer. Oleh karena itu kita ingin nanti komponen cadangan bisa siaga dalam menghadapi kedaruratan bencana," jelasnya.
Dominasi Transmigran Lokal, Gelombang Kedua Segera Menyusul
Iftitah menjelaskan bahwa sebagian besar peserta merupakan warga lokal dari daerah transmigrasi, bukan pendatang dari Jawa.
"Jadi jangan dibayangkan bahwa mereka ini datang dari Jawa, keluar pulau Jawa. Tidak, tadi saya sudah absen ya. Mereka sebagian besar itu adalah masyarakat lokal, transmigran lokal, sehingga kita harapkan ada satu ketahanan di daerah masing-masing," katanya.
Komposisi peserta Komcad gelombang pertama berasal dari:
- Papua Selatan: 27 orang
- Kalimantan Tengah (Sukamara): 68 orang
- Lampung: 32 orang
- Sulawesi Barat: 34 orang
- Sumba Timur: 50 orang
- Buton Utara: 20 orang
- Aceh: 15 orang
- Jawa Barat: 2 orang
- Jawa Tengah: 2 orang
- Jawa Timur: 3 orang
- Banten: 1 orang
Program ini diselenggarakan melalui kerja sama antara Kementrans dan Badan Cadangan Nasional Kementerian Pertahanan.
Selain masyarakat, pegawai Kementrans juga akan dilibatkan untuk memperkuat keterikatan dengan komunitas transmigran.
Iftitah mengungkapkan bahwa animo masyarakat terhadap program ini sangat tinggi dan Kementrans tengah menyiapkan gelombang kedua dalam dua minggu ke depan, menyusul banyaknya permintaan dari daerah.
"Mereka ingin agar bisa disusulkan dalam gelombang kedua," ujar dia.
- Penulis :
- Aditya Yohan