Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

PT Perkebunan Milano dan Koperasi Seira Mandiri Jaya Teken MoU Program Kebun Kemitraan di Labuhanbatu

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

PT Perkebunan Milano dan Koperasi Seira Mandiri Jaya Teken MoU Program Kebun Kemitraan di Labuhanbatu
Foto: Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) Program Kebun Kemitraan antara PT Perkebunan Milano, Wilmar Group, dengan Koperasi Produsen Seira Mandiri Jaya di Desa Sei Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Senin 29/9/2025 (sumber: ANTARA/HO/wilmar group)

Pantau - PT Perkebunan Milano, bagian dari Wilmar Group, menandatangani nota kesepahaman (MoU) Program Kebun Kemitraan dengan Koperasi Produsen Seira Mandiri Jaya di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, pada Senin, 29 September 2025.

Komitmen Wilmar untuk Kesejahteraan Petani

Head Social Security and License Wilmar, Yudha Adri, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan petani di sekitar wilayah operasional.

"Masyarakat merupakan bagian penting dalam operasional perusahaan, sehingga kami berkomitmen melanjutkan program-program bersama masyarakat," ungkapnya.

Dalam MoU tersebut, PT Perkebunan Milano akan memberikan berbagai dukungan kepada anggota koperasi, antara lain pembinaan teknis bagi petani, akses permodalan untuk mendukung kegiatan usaha, serta jaminan pemasaran hasil panen sawit.

Melalui kemitraan ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola kebun plasma dengan lebih baik dan berkelanjutan.

Yudha Adri menegaskan bahwa perusahaan terus memastikan agar manfaat dari usaha perkebunan dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat sekitar.

Harapan Petani dan Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua Koperasi Produsen Seira Mandiri Jaya, Edi Saputra, berharap kerja sama ini dapat meningkatkan produktivitas tandan buah segar (TBS) sawit milik petani yang saat ini rata-rata hanya sekitar 700 kilogram per hektare per tahun.

Rendahnya hasil tersebut disebabkan oleh penggunaan bibit yang belum bersertifikat dan praktik pemupukan yang belum sesuai standar.

"Petani memang sudah menanam sawit, tetapi masih seadanya karena kami hanya tahu cara menanam. Dengan MoU ini, kami berharap produktivitas bisa mendekati standar perusahaan," ujarnya.

Pada tahap awal, program kemitraan plasma akan mencakup area seluas sekitar 71 hektare dan akan diperluas hingga mencapai 115 hektare pada tahap berikutnya.

Program ini akan melibatkan 38 petani yang merupakan anggota koperasi.

"Dengan pendampingan ini, kami optimistis bisa mencapai kesejahteraan yang lebih baik," tambah Edi Saputra.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu, Agussalim Ritonga, memberikan apresiasi atas komitmen Wilmar Group yang telah mematuhi regulasi terkait pembentukan plasma.

Ia menilai program kemitraan ini akan memberikan dampak positif bagi petani sekaligus mendukung perekonomian daerah.

Penulis :
Arian Mesa