
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/10) sore ditutup menguat sebesar 73,58 poin atau 0,91 persen ke posisi 8.124,76.
Penguatan IHSG terjadi di tengah pelaku pasar mencermati proyeksi pertumbuhan ekonomi global terbaru dari International Monetary Fund (IMF).
Indeks LQ45 yang merupakan kelompok 45 saham unggulan juga menguat sebesar 7,87 poin atau 1,02 persen ke level 780,01.
IHSG dibuka menguat dan langsung bertahan di zona positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG tetap melanjutkan tren penguatan hingga penutupan perdagangan.
Proyeksi IMF dan Sentimen Global Dorong Optimisme Pasar
IMF dalam laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,2 persen pada 2025 dan 3,1 persen pada 2026.
"Pertumbuhan negara maju diperkirakan sekitar 1,5 persen dan negara berkembang hanya sedikit di atas 4,0 persen," ungkap IMF dalam laporan tersebut.
Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebut bahwa risiko global yang dihadapi saat ini meliputi ketidakpastian berkepanjangan, meningkatnya proteksionisme, dan guncangan pasokan tenaga kerja.
"Kerentanan fiskal, potensi koreksi pasar keuangan serta erosi institusi dapat mengancam stabilitas," ungkapnya.
Dari kawasan Asia, Wakil Direktur IMF Departemen Asia dan Pasifik, Nada Choueiri, menyatakan bahwa Bank of Japan (BOJ) perlu tetap menjaga kebijakan moneter longgar.
"BOJ harus mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan menaikkan suku bunga secara bertahap karena ketidakpastian perdagangan global membayangi prospek ekonomi Jepang," ia mengungkapkan.
Ekonomi Jepang menunjukkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan sepanjang tahun ini, didorong oleh konsumsi dan ekspor yang kuat.
Kesepakatan dagang antara Jepang dan Amerika Serikat turut meredakan sejumlah ketidakpastian global.
Sektor Kesehatan Pimpin Penguatan, Infrastruktur dan Teknologi Melemah
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor mengalami penguatan dan dipimpin oleh sektor kesehatan yang naik 2,85 persen.
Sektor transportasi & logistik juga mencatat kenaikan 2,53 persen, disusul sektor barang konsumen non primer yang naik 1,96 persen.
Sementara itu, dua sektor mengalami pelemahan, yaitu sektor infrastruktur dan teknologi yang sama-sama turun 0,44 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar pada hari ini adalah KICI, KIOS, DKHH, TRUK, dan BLUE.
Sebaliknya, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah TEBE, PGUN, JARR, DADA, dan OPMS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.171.290 kali transaksi dengan volume 27,19 miliar lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp19,48 triliun.
Jumlah saham yang menguat sebanyak 412 saham, sementara 250 saham melemah dan 141 saham stagnan.
Bursa saham regional Asia mencatat pergerakan beragam pada sore hari ini.
Indeks Nikkei menguat 634,33 poin atau 1,33 persen ke 48.307,00, dan Indeks Shanghai naik 4,02 poin atau 0,10 persen ke 3.916,50.
Sebaliknya, Indeks Hang Seng melemah 22,09 poin atau 0,09 persen ke 25.888,48, dan Indeks Strait Times turun 12,22 poin atau 0,28 persen ke 4.356,84.
- Penulis :
- Shila Glorya