
Pantau - Total transaksi sementara pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 telah mencapai 17,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp286 triliun, berdasarkan hasil penandatanganan nota kesepahaman (MoU) selama dua hari pertama pameran.
Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menyampaikan bahwa angka tersebut diperoleh dari transaksi dagang antara pelaku usaha Indonesia dan pembeli mancanegara pada 15–16 Oktober 2025.
"Jadi totalnya itu, sampai hari kedua sekitar 17,27 miliar dolar AS. Ini sampai hari kedua ya. Hari ketiga kan nanti sore dihitung lagi," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Nilai MoU Meningkat dari Hari Pertama ke Kedua
Pada hari pertama pelaksanaan TEI 2025, telah ditandatangani sebanyak 131 nota kesepahaman dengan nilai transaksi mencapai 9,98 miliar dolar AS.
Sementara pada hari kedua, jumlah MoU bertambah menjadi 139 dengan nilai transaksi sebesar 7,22 miliar dolar AS.
Produk-produk yang paling diminati dalam transaksi ini meliputi batu bara, investasi energi biru, emas, biodiesel, furnitur, minyak kelapa sawit dan turunannya, perhiasan, arang kayu, produk rempah-rempah, serta makanan dan minuman.
Peserta dan Target Transaksi TEI 2025
Trade Expo Indonesia tahun ini diikuti oleh 1.619 peserta dari berbagai sektor industri.
Jumlah pembeli (buyers) yang mendaftar mencapai 8.045 orang yang berasal dari 130 negara.
Pameran ini dibagi ke dalam tiga zona utama, yaitu produk pangan dan pertanian, produk manufaktur, serta jasa dan gaya hidup.
Kementerian Perdagangan menargetkan total transaksi dagang pada TEI 2025 sebesar 16,5 miliar dolar AS atau Rp273,5 triliun, yang berarti transaksi sementara saat ini telah melampaui target tersebut.
Sebagai perbandingan, target transaksi pada TEI 2024 adalah 15 miliar dolar AS, namun realisasinya mencapai 22,73 miliar dolar AS atau setara dengan Rp370,88 triliun.
- Penulis :
- Arian Mesa