
Pantau - Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 mencatat capaian transaksi internasional yang signifikan, dengan lima negara utama penyumbang nilai transaksi terbesar yaitu India, Belanda, Vietnam, Filipina, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa India menempati posisi pertama dengan nilai transaksi sebesar 4,3 miliar dolar AS, diikuti oleh Belanda sebesar 3,9 miliar dolar AS, Vietnam sebesar 3,3 miliar dolar AS, Filipina sebesar 3,1 miliar dolar AS, dan RRT sebesar 2,4 miliar dolar AS.
"Lima negara dengan transaksi terbanyak selama TEI 2025 adalah yang pertama, India sebesar 4,3 miliar dolar AS, kemudian Belanda sebesar 3,9 miliar dolar AS, ketiga adalah Vietnam sebesar 3,3 miliar dolar AS, Filipina sebesar 3,1 miliar dolar AS, dan RRT sebesar 2,4 miliar dolar AS", ungkapnya.
Jumlah pembeli internasional (buyer) yang hadir dalam pameran dagang terbesar di Indonesia tersebut mencapai 8.045 orang dari 130 negara.
Malaysia menjadi negara dengan jumlah buyer terbanyak, yaitu sebanyak 769 orang, disusul oleh RRT dengan 605 buyer, India 594 buyer, Nigeria 509 buyer, dan Mesir sebanyak 406 buyer.
Produk Ekspor Unggulan dan Tren Positif Ekspor Nasional
Lima kelompok produk yang paling diminati dalam ajang ini didominasi oleh sektor sumber daya alam dan industri berat.
Budi Santoso menyampaikan bahwa produk pertambangan menyumbang transaksi terbesar yaitu 5,5 miliar dolar AS, diikuti oleh logam mulia sebesar 2,7 miliar dolar AS, minyak kelapa sawit dan turunannya sebesar 2,3 miliar dolar AS, charcoal dan briket sebesar 1,6 miliar dolar AS, serta suku cadang dengan nilai transaksi mencapai 1,4 miliar dolar AS.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa kebijakan perdagangan Indonesia saat ini menunjukkan arah yang tepat berdasarkan tren positif ekspor nasional.
"Hingga bulan ini nilai ekspor nasional tumbuh lebih dari 7 persen dibandingkan tahun lalu, dengan surplus perdagangan meningkat menjadi 29 miliar dolar AS", ujarnya.
Ia menambahkan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja keras berbagai pihak di sektor perdagangan.
"Melalui semangat kerja sama dan optimisme, Indonesia akan terus memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi yang berdaya saing tinggi di pasar dunia", ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Arian Mesa