
Pantau - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT) mencatat kinerja positif selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan pertumbuhan mencapai 4,75 persen.
Kinerja Sektor IKFT dan Kontribusinya terhadap PDB
Pertumbuhan sektor IKFT dihitung selama periode Oktober 2024 hingga Juni 2025.
Agus menyebut subsektor tekstil dan pakaian jadi mencatat pertumbuhan sebesar 5,39 persen, menyumbang 0,98 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 3,76 juta orang.
"Subsektor tekstil dan pakaian jadi tumbuh 5,39 persen, menyumbang 0,98 persen terhadap PDB, dan menjadi penyerap tenaga kerja sebesar 3,76 juta orang," ungkapnya.
Secara keseluruhan, sektor IKFT menyumbang 3,87 persen terhadap PDB nasional.
Investasi di sektor IKFT mencapai Rp136,26 triliun, dengan nilai ekspor sebesar 47,95 miliar dolar AS.
Total tenaga kerja yang diserap mencapai 6,71 juta orang.
Pertumbuhan Tiap Subsektor dan Dukungan Regulasi
Industri kulit, barang kulit, dan alas kaki menjadi subsektor dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu 8,13 persen, dengan utilisasi kapasitas mencapai 79,23 persen.
Agus menilai tingkat utilisasi tersebut menunjukkan efisiensi produksi yang kuat.
Sementara itu, subsektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh sebesar 5,85 persen, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 1,81 persen.
Nilai ekspor subsektor kimia dan farmasi mencapai 20,32 miliar dolar AS, dan investasi yang masuk sebesar Rp58,21 triliun.
Utilisasi kapasitas subsektor ini tercatat 66,59 persen.
Subsektor industri karet, barang karet, dan plastik mencatat pertumbuhan sebesar 2,27 persen, menyerap 0,55 juta tenaga kerja, dan mengekspor produk senilai 6,52 miliar dolar AS.
Agus juga menyoroti peran strategis industri barang galian non logam yang walaupun hanya tumbuh sebesar 0,18 persen, tetap mendukung pembangunan infrastruktur nasional.
"Industri barang galian non logam, tumbuh relatif stabil sebesar 0,18 persen, namun tetap berperan strategis dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional, dengan investasi Rp19,23 triliun, dan utilisasi kapasitas sebesar 59,36 persen," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal IKFT Taufik Bawazier menambahkan bahwa regulasi baru terkait impor turut mendukung pertumbuhan subsektor tekstil dan pakaian jadi.
" Sekarang sudah ada Permendag yang mengatur garmen. Insya Allah ke depan pertumbuhannya bisa lebih dari ini lagi," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Shila Glorya