
Pantau - PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) memperkuat mekanisme buyback dan menjalin kerja sama dengan perusahaan tambang emas guna mengatasi keterbatasan stok emas Logam Mulia yang terjadi belakangan ini.
Corporate Secretary ANTAM, Wisnu Danandi, menyatakan bahwa langkah-langkah ini bertujuan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses terhadap produk emas Logam Mulia secara aman dan transparan.
"Melalui langkah-langkah ini, ANTAM berharap masyarakat dapat kembali memperoleh akses yang lebih mudah terhadap produk emas Logam Mulia dengan cara yang aman, transparan, dan nyaman," ungkapnya saat dihubungi dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada hari Selasa.
Penyebab Krisis Stok dan Strategi Penanganan
ANTAM menyebut bahwa salah satu penyebab keterbatasan stok Logam Mulia di pasaran adalah adanya penyesuaian internal dalam rangka penyempurnaan tata kelola sourcing.
Penyesuaian tersebut dilakukan untuk memastikan kelancaran administrasi serta meningkatkan kenyamanan masyarakat saat melakukan transaksi.
"Sebagai bagian dari strategi tersebut, ANTAM terus memperkuat mekanisme buyback bagi masyarakat yang ingin menjual emasnya untuk kebutuhan lain," lanjut Wisnu.
Di sektor hulu, ANTAM menjalin kerja sama dengan perusahaan tambang emas dalam negeri agar hasil produksinya dijual ke ANTAM dan bukan diekspor ke luar negeri.
Menurut Wisnu, kerja sama ini menjadi pilihan menarik bagi banyak penambang karena kolaborasi dengan ANTAM sebagai perusahaan milik negara mampu memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan ekonomi nasional.
Selain itu, kerja sama ini juga mendukung ketersediaan emas di dalam negeri.
DMO dan Harga Emas Melonjak
Pada hari Selasa, harga emas Logam Mulia ANTAM tercatat melonjak sebesar Rp72.000 per gram, dari Rp2.415.000 menjadi Rp2.487.000.
Sebelumnya, ANTAM menyuarakan harapan agar kewajiban pasokan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) untuk emas diatur secara adil demi menjamin keberlanjutan industri.
"Kebijakan DMO diharapkan disusun dengan prinsip yang transparan dan berkeadilan, sehingga seluruh pelaku di rantai pasok dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan industri emas nasional," ujar Corporate Secretary Division Head ANTAM, Wisnu Danandi Haryanto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, pada Sabtu (18/10).
Saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempertimbangkan penyusunan regulasi DMO untuk komoditas emas, dan wacana ini telah dibahas dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR dengan ANTAM pada akhir September.
Kondisi kekurangan pasokan emas juga diperburuk oleh meningkatnya permintaan dan terhambatnya suplai akibat longsor yang terjadi di tambang emas milik PT Freeport, salah satu pemasok utama ANTAM di dalam negeri.
- Penulis :
- Leon Weldrick