billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Satu Tahun Presiden Prabowo, Budi Djiwandono : Swasembada Beras, Cadangan Beras Tertinggi, Harga Pupuk Turun dan Kesejahteraa

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Satu Tahun Presiden Prabowo, Budi Djiwandono : Swasembada Beras, Cadangan Beras Tertinggi, Harga Pupuk Turun dan Kesejahteraa
Foto: (Sumber: Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Permuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, mengapresiasi langkah konkret pemerintah..)

Pantau - Jakarta, Dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian serta para petani, sektor pertanian telah menunjukkan kemajuan yang penting dalam satu tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produksi beras nasional pada rentang Januari-Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,04 juta ton atau naik 12,16 persen dibandingkan tahun lalu. Peningkatan produksi ini ditopang penambahan luas panen padi yang kini mencapai 10,22 juta hektare atau naik 11,90 persen. Capaian tersebut melampaui kebutuhan konsumsi nasional yang pada periode yang sama diperkirakan sebesar 27,3 juta ton. Dengan capaian ini, Indonesia mencatat surplus produksi beras sekitar 3,7 juta ton atau telah berhasil menyandang status Swasembada Beras.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Permuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, mengapresiasi langkah konkret pemerintah.

"Pemerintah menegaskan target swasembada ditujukan untuk memperkuat kebijakan dalam meningkatkan luas tanam dan produksi. Pada level ini, bisa dikatakan raihan yang positif secara indikator. Mulai dari produksi padi meningkat, Cadangan Beras Pemerintah mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, harga pupuk turun dan regulasi yang simpel, sampai dengan jaminan harga pembelian pemerintah untuk gabah dan jagung petani. Kondisi itu berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan dan inflasi umum yang relatif terkendali, ", ujar budi.

Penyederhanaan 145 regulasi distribusi pupuk bersubsidi menjadi sangat krusial. Sehingga pupuk bisa langsung diterima petani. Jaminan 7 tepat yang diperoleh petani yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat tempat, tepat mutu, dan tepat sasaran.

Pada Rabu (22/10/2025), Menteri Pertanian melalui Keputusan No. 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025, mengumumkan harga pupuk subsidi turun 20 persen. Urea dari Rp 2.250 jadi Rp 1.800/Kg (Rp 112.500 jadi Rp 90.000 per sak). Kemudian NPK Phonska dari Rp 2.300/Kg jadi Rp Rp 1.840/Kg (Rp 115.000 jadi Rp 92.000 per Sak).

Selanjutnya Pupuk ZA khusus tebu Rp. 1.360 per kg, Pukuk NPK untuk Kakao Rp. 2.640 per kg, dan Pupuk Organik Rp. 640 per kg. Kabar ini sangat menggembirakan bagi petani, terutama dalam menghadapi awal musim tanam.

Menurut Budi, hasil-hasil tersebut menegaskan bahwa negara hadir dihadapan petani, program luas tambah tanam, optimalisasi lahan dan irigasi, serta modernisasi pertanian mulai membuahkan hasil nyata, sekaligus memperkuat kedaulatan pangan nasional.

Pemerintahan Presiden Prabowo mengusung delapan misi besar yang disebut Visi ‘Asta Cita’. Bagian yang menjadi penekanan kuat yaitu pada Swasembada Pangan. Dihadapan tantangan dunia, sesungguhnya langkah ini sudah berada pada jalan yang tepat. Menurut laporan Global Report on Food Crises 2025, lebih dari 295,3 juta orang di 53 negara terancam kelaparan akut. Jumlah ini meningkat 13,7 juta orang.

Pada waktu yang sama, Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Tani, Suroyo, mengungkapkan bahwa pemerintah menyadari swasembada bukan hanya angka politik diatas kertas, tetapi menjadi makna yang selaras dengan kesejahteraan dan kemakmuran petani sebagai produsen pangan.

"Swasembada Pangan sejurus dengan kemakmuran petani sudah mulai ditunjukan dengan kanaikan Nilai Tukar Petani (NTP). Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo, telah berhasil manaikan NTP dari 120,3 pada September 2024 menjadi 124,36 di September 2025", tutur Suroyo.

Suroyo menambahkan, Pemuda Tani mendukung pijakan pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo untuk Swasembada Beras.

"Pemuda Tani diberbagai daerah dalam satu tahun terakhir telah melakukan penanaman dan panen raya padi sawah, padi gogo, jagung, dan tanaman perkebunan untuk memperkuat Swasembada Pangan", pungkas Suroyo.

DPP Pemuda Tani Indonesia, mengajak seluruh komponen pertanian antara lain pemerintah daerah, petani, penyuluh, dan mitra swasta untuk bersama-sama menjaga momentum ini. Mari kita tingkatkan capaian agar Indonesia benar-benar dapat mencapai target swasembada pangan yang berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Yusuf