billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Tak Lagi Impor Beras di 2025, Menko Pangan: Gudang Kita Surplus 4 Juta Ton

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia Tak Lagi Impor Beras di 2025, Menko Pangan: Gudang Kita Surplus 4 Juta Ton
Foto: Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menjadi pembicara dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Jakarta, Selasa 28/10/2025 (sumber: ANTARA/Aji Cakti)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa Indonesia tidak akan melakukan impor beras sepanjang tahun 2025 karena stok dalam negeri mengalami surplus.

Hal ini disampaikan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom yang digelar di Jakarta pada Selasa, 28 Oktober 2025.

"Tahun 2024 kita impornya beras 4,5 juta ton, tahun 2025 nol, tidak ada kita impor-impor, tapi di gudang kita ada surplus beras sebesar 4 juta ton," ungkapnya.

Deregulasi Jadi Kunci Swasembada Beras

Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa keberhasilan mencapai surplus beras pada 2025 tidak lepas dari upaya deregulasi sejumlah peraturan di sektor pangan.

"Kita pelajari kenapa seperti ini, itu nomor satu regulasi, oleh karena itu kita minta kepada Presiden RI untuk deregulasi," ia mengungkapkan.

Deregulasi ini meliputi penyederhanaan aturan distribusi pupuk agar petani lebih mudah mendapatkannya.

Selain itu, pemerintah juga memangkas aturan terkait pengelolaan irigasi sehingga pembangunan dan rehabilitasi irigasi kini ditangani langsung oleh pemerintah pusat.

Pemerintah turut menetapkan harga pembelian gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Proyeksi Swasembada Beras dan Jagung

Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa Indonesia akan mencapai swasembada beras dalam dua bulan ke depan.

Menurut Amran, capaian tersebut merupakan hasil dari peningkatan produksi beras nasional selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Bapanas bersama kementerian dan lembaga terkait telah menyusun Proyeksi Neraca Pangan Nasional yang menunjukkan tingkat ketercukupan pangan yang positif.

Dalam proyeksi tersebut, produksi beras diperkirakan mencapai 34,34 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi berada di angka 30,97 juta ton.

Untuk komoditas jagung, kebutuhan tahunan mencapai 15,7 juta ton dengan estimasi produksi sebesar 16,68 juta ton.

Pernyataan Zulkifli Hasan diperkuat oleh berbagai referensi resmi seperti "Zulhas: Indonesia surplus beras, impor nol persen", "Zulhas sebut Indonesia telah berhasil capai swasembada beras", dan "Menko Zulhas sebut jagung jadi simbol harapan untuk kedaulatan pangan".

Penulis :
Arian Mesa

Terpopuler