
Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan mencapai sekitar enam persen, didorong oleh efektivitas kebijakan pemerintah dalam mendorong kemajuan ekonomi nasional.
Optimisme ini dilandasi oleh kinerja ekonomi pada triwulan IV 2025 yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,7 persen, menyusul realisasi pertumbuhan triwulan III 2025 yang mencapai 5,04 persen.
Pemerintah memastikan bahwa defisit fiskal tetap dijaga di bawah tiga persen sebagai bagian dari prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran negara.
Dampak Pertumbuhan terhadap Tenaga Kerja dan Konsumsi
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi telah menciptakan 1,9 juta lapangan kerja, dengan jumlah pengangguran turun sebanyak 4.000 orang menjadi 7,46 juta pada Agustus 2025.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turun dari 4,91 persen menjadi 4,85 persen.
Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen secara tahunan, dipengaruhi oleh peningkatan mobilitas penduduk, kenaikan transaksi digital, serta dukungan kebijakan pemerintah.
Sementara itu, konsumsi pemerintah mencatat pertumbuhan 5,49 persen, didorong oleh peningkatan belanja barang sebesar 19,3 persen dan belanja pegawai sebesar 9,0 persen.
Kinerja Investasi dan Optimisme Dunia Usaha
Investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 5,04 persen secara tahunan, mencerminkan meningkatnya keyakinan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional.
Pertumbuhan investasi juga didukung oleh komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan stabil.
- Penulis :
- Gerry Eka








