
Pantau - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menyampaikan sejumlah catatan penting terkait hambatan yang dihadapi industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) nasional, khususnya di PT Batam Aero Technic (BAT), dan mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap regulasi dan kebijakan sektor ini.
TKDN Rendah Dinilai Hambat Daya Saing Industri MRO
Salah satu isu utama yang disorot adalah rendahnya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada komponen pesawat.
Saat ini, TKDN di sektor MRO baru mencapai sekitar 10 persen, sementara 90 persen komponen masih harus diimpor dari berbagai negara.
"Begitu kita perdalam, impor pun berasal dari banyak negara. Perusahaan-perusahaan besar banyak berpusat di negara tetangga, sementara di Indonesia sangat sedikit. Efeknya tentu ke harga dan daya saing industri kita," ujar Chusnunia.
Ia menilai ketergantungan impor tersebut sebagai hambatan, tetapi sekaligus peluang untuk membangun industri komponen pesawat di dalam negeri.
"Kita tadi mention bahwa dengan kebutuhan impor yang 90 persen, ini justru peluang. Industri seperti Danantara bisa masuk ke sektor cadang pesawat," jelasnya.
Komisi VII Minta Regulasi Tidak Bebani Pelaku Usaha
Selain isu TKDN, Chusnunia juga menyoroti regulasi tertentu yang dianggap membebani pelaku industri MRO.
Ia menekankan perlunya dialog antara DPR dan kementerian terkait guna menyusun regulasi yang adil dan mendukung pertumbuhan industri nasional.
"Kalau regulasi hanya mengejar penerimaan negara tanpa mempertimbangkan daya saing industri, ini bisa jadi beban dan justru mematikan industri itu sendiri," tegasnya.
Menurutnya, pelonggaran regulasi pada sisi tertentu dapat membuka peluang peningkatan penerimaan negara dari sisi lain, apabila industri dapat tumbuh secara sehat dan kompetitif.
Komisi VII DPR RI menyatakan kesiapannya untuk mendorong pemerintah dalam menata ulang kebijakan agar industri MRO nasional, seperti PT Batam Aero Technic, bisa:
Tumbuh secara berkelanjutan
Lebih kompetitif
Mengurangi ketergantungan terhadap komponen impor
- Penulis :
- Gerry Eka








