Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Suntik Dana Rp16,65 Triliun ke New Development Bank dan Siap Gabung CPTPP serta OECD

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Indonesia Suntik Dana Rp16,65 Triliun ke New Development Bank dan Siap Gabung CPTPP serta OECD
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pidato sambutan dalam Rapimnas Kadin Indonesia di Jakarta, Senin 1/12/2025 (sumber: ANTARA/Uyu Septiyati Liman)

Pantau - Pemerintah Indonesia menyepakati penyertaan dana investasi awal sebesar 1 miliar dolar AS atau setara Rp16,65 triliun ke New Development Bank (NDB), lembaga keuangan multilateral yang dibentuk oleh negara-negara BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa kesepakatan tersebut merupakan bagian dari langkah strategis Indonesia untuk mempererat kerja sama dengan negara-negara selatan atau global south.

"New Development Bank dan pemerintah sudah sepakat untuk memberikan dana 1 miliar (dolar AS) untuk investasi (di) New Development Bank. Jadi, kita (Indonesia) menjadi anggota dan langsung berpartisipasi aktif dalam persiapan New Development Bank," ungkapnya di Jakarta pada hari Senin.

Perkuat Posisi di BRICS dan Global South

Investasi ini disebut sebagai bagian dari kelanjutan semangat Konferensi Asia-Afrika, yang menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama antarnegara berkembang.

Dengan bergabung sebagai anggota NDB, Indonesia diharapkan dapat memperluas akses pasar baru dan memperkuat kolaborasi ekonomi dengan negara-negara berkembang lainnya yang kini menjadi kekuatan utama ekonomi dunia.

Langkah ini juga memperlihatkan strategi pemerintah dalam menyeimbangkan diplomasi ekonomi antara Blok Barat dan kawasan Pasifik.

Siap Aksesi CPTPP dan Targetkan Masuk OECD 2027

Selain bergabung dengan NDB, Indonesia juga tengah bersiap untuk memulai proses aksesi ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) pada tahun 2026.

"Kemarin dalam rapat sudah disetujui (aksesi Indonesia pada tahun depan), karena Uruguay sudah duluan membentuk tim (jadi mereka aksesi duluan). Berikutnya adalah Indonesia, Meksiko, dan Peru yang akan masuk sebagai anggota CPTPP," jelas Airlangga.

Sementara itu, proses aksesi Indonesia ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan perkembangan positif.

Airlangga menuturkan bahwa setelah perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) rampung pada September 2025, dukungan dari negara-negara anggota OECD semakin menguat.

"Dari 37 negara anggota OECD, sekitar 34 negara sudah secara terbuka mendukung Indonesia. Targetnya, tahun 2027 kita resmi menjadi anggota OECD," ia mengungkapkan.

Penulis :
Leon Weldrick