Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Inflasi November 2025 Terkendali, Bank Indonesia Optimistis Capai Target hingga 2026

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Inflasi November 2025 Terkendali, Bank Indonesia Optimistis Capai Target hingga 2026
Foto: Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso usai menghadiri acara Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin 26/5/2025 (sumber: ANTARA/Rizka Khaerunissa)

Pantau - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa inflasi pada November 2025 tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen.

Kondisi ini disebut sebagai hasil dari konsistensi kebijakan moneter dan sinergi erat antara BI dengan pemerintah pusat maupun daerah dalam mengendalikan inflasi.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan keyakinannya bahwa inflasi akan tetap terjaga di kisaran tersebut, tidak hanya sepanjang 2025 tetapi juga pada tahun 2026.

Inflasi IHK dan Komponen Inti Stabil

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2025 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Secara tahunan (year-on-year/yoy), IHK tercatat mengalami inflasi sebesar 2,72 persen.

Kelompok inti mengalami inflasi 0,17 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,39 persen (mtm).

Komoditas utama penyumbang inflasi inti adalah emas perhiasan.

Kenaikan harga emas perhiasan ini dipicu oleh meningkatnya harga emas global di tengah ekspektasi inflasi yang tetap stabil.

Secara tahunan, inflasi inti pada November 2025 tercatat sebesar 2,36 persen (yoy), sama dengan bulan sebelumnya.

Volatile Food dan Administered Prices Masih Terkendali

Kelompok harga bergejolak (volatile food) mencatat inflasi 0,02 persen (mtm), hampir sama dengan bulan sebelumnya sebesar 0,03 persen (mtm).

Inflasi kelompok volatile food terutama disebabkan oleh kenaikan harga bawang merah akibat terbatasnya pasokan yang dipengaruhi gangguan cuaca dan kenaikan harga bibit.

Secara tahunan, kelompok volatile food mencatat inflasi 5,48 persen (yoy), menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,59 persen (yoy).

“Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) dan penguatan implementasi Program Ketahanan Pangan Nasional,” ia mengungkapkan.

Sementara itu, kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) mengalami inflasi 0,24 persen (mtm), naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,10 persen (mtm).

Penyumbang utama inflasi kelompok ini adalah tarif angkutan udara, seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan naiknya harga avtur.

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,58 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,45 persen (yoy).

Penulis :
Leon Weldrick