
Pantau - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Senin, 29 Desember 2025, berada di level Rp16.772 per dolar AS.
Pelemahan ini mencerminkan koreksi sebesar 27 poin atau sekitar 0,16 persen dibandingkan posisi sebelumnya.
Menurut analis, pelemahan rupiah terjadi seiring sikap hati-hati pelaku pasar di awal pekan setelah libur panjang Natal.
Sentimen global terhadap dolar AS yang masih kuat turut menjadi faktor penekan nilai tukar rupiah.
Prospek Jangka Pendek dan Tekanan Global
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan tekanan terhadap rupiah masih akan berlangsung dalam jangka pendek.
"Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah terhadap dolar AS, terbebani prospek kebijakan pelonggaran pemerintah dan Bank Indonesia," ungkap Lukman.
Ia menambahkan bahwa menjelang akhir tahun, kondisi pasar cenderung membuat pergerakan rupiah menjadi lebih volatil.
Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif dalam rentang Rp16.700 hingga Rp16.800 per dolar AS.
Sebelumnya, pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang yakni Rabu, 24 Desember 2025, rupiah sempat ditutup menguat di posisi Rp16.745 per dolar AS.
Faktor Eksternal Pengaruhi Gerak Rupiah
Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menjelaskan bahwa penguatan rupiah pada perdagangan sebelumnya didorong oleh pertumbuhan ekonomi AS yang melebihi ekspektasi pasar.
Selain itu, keterlambatan rilis data ekonomi Amerika Serikat untuk bulan Oktober 2025 turut menjadi faktor pendukung penguatan sementara rupiah.
Namun, kini pelaku pasar lebih fokus pada proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun 2025 yang dinilai akan kembali memengaruhi arah pergerakan rupiah.
- Penulis :
- Gerry Eka







