HOME  ⁄  Ekonomi

Ekonom: Freeport Jadi Senjata Jokowi Hadapi Prabowo

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Ekonom: Freeport Jadi Senjata Jokowi Hadapi Prabowo

Pantau.com - Debat pemilihan presiden putaran kedua segera digelar. Masing-masing kubu baik pasangan calon nomor urut 01 dan nomor urut 02 juga telah menyiapkan pembahasan mengenai Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup. 

Salah satu yang pembahasan Sumber Daya Alam yakni terkait sektor energi. Center Of Reform on Economics (CORE) membeberkan bahwa pencapaian divestasi 51 persen saham Freeport dapat menjadi senjata bagi kubu petahana.

"Ya, itu (Freeport) salah satu, pencapaian yang menjadi daya jual bagi petahana, meskipun nanti dari sisi penantang akan mengkritisi beberapa hal terkait dengan divestasi Freeport yang masih banyak kelemahan," ujar Direktur Eksekutif CORE, Mohammad Faisal saat ditemui dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

Baca juga: Jokowi: Harga Beras dan Daging di Indonesia Termurah di Dunia

Sebelumnya, ia juga menyampaikan permasalahan pembangunan kilang juga menjadi salah satu isu besar yang harus dibahas dalam debat pilpres kali putaran kedua ini. 

"Pembangunan kilang minyak jadi concern juga, walaupun kita kedepannya kita akan mengurangi produksi dan konsumsi minyak tapi dari sisi kilang minyak tetap harus dibangun supaya satu yang betul-betul kita manfaatkan adalah yang sudah refine bukan yang crude yang kita impor," terangnya.

Pasalnya pembangunan kilang ini juga berdampak pada industri turunan di sektor energi. Hasil industri tersebut menghasilkan berbagai industri turunan yang dibutuhkan Indonesia.

"Padahal ketika membangun kilang minyak, turunannya banyak mulai dari industri plastik, termasuk ada juga tekstil jadi banyak sekali dari suatu negara yang dia membangun kilang," terangnya.

Baca juga: Biar Pinter Saat Nonton Debat, Berikut Isu Energi yang Wajib Kamu Tahu

Kemudian juga yang tak kalah penting kata dia, bagaimana kedua paslon dapat menjadikan energi untuk menjadi strategi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

"Jadi bagaimana energi ini supaya mendorong pertumbuhan ekonomi, mau dilink-an seperti apa, misalnya kedepan prioritas kita membangun industri manufaktur maka energi ini harus mengikuti kemana industri manufaktur itu dikembangkan," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni