Pantau.com Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan perdagangan Selasa (3/4/2018), dibuka melemah sebesar 35,38 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.205,18. Di sisi lain, kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 7,83 poin (0,77 persen) menjadi 1.011,37.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere mengatakan insentif bagi pasar saham yang terbilang minim mendorong IHSG kembali masuk dalam area pelemahan.
"Bursa saham di kawasan Asia yang juga dibayangi pelemahan menambah sentimen negatif bagi IHSG," kata Nico Omer.
Baca juga: Duh! Menguat 51,58 Poin tapi Pergerakan Positif IHSG Dinilai Jangka Pendek
Ia mengatakan sentimen eksternal mengenai ancaman Amerika Serikat yang akan memberikan kembali sanksi terhadap Iran, serta meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok membebani pergerakan saham.
Dari dalam negeri, lanjut dia, proyeksi akan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dapat mendorong inflasi April 2018. Harga BBM menyumbang andil inflasi sebesar 0,04 persen.
Baca juga: Merasa Kelebihan Bayar Pajak? Ini Ada Aturan Baru Cara Pengembalian Pajak Lho...
Sementara itu Analis Kresna Sekuritas, William Mamudi menambahkan setelah pada awal pekan kemarin (3/4/2018) menguat, IHSG kembali melemah dikarenakan pola pergerakan saat ini masih dalam posisi konsolidasi di tengah minimnya sentimen positif baru.
Menurut William, sebagian investor saat ini juga masih berada dalam posisi wait and see, dalam mencermati strategi investasinya pada kuartal kedua ini, sehingga pergerakan IHSG cenderung masih berada dalam area pelemahan.
Baca juga: Belum Lapor SPT? Bersiaplah Menerima 'Surat Cinta' dari Ditjen Pajak
Di sisi lain perdagangan pada bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei (Jepang) turun 201,47 poin (0,94 persen) ke 21.187,10, indeks Hang Seng (Korea) melemah 290,58 poin (0,97 persen) ke 29.802,80 dan Straits Times (Singapura) melemah 29,54 poin (0,86 persen) ke posisi 3.401,22.
- Penulis :
- Martina Prianti
