Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Presiden Jokowi Angkat Bicara Soal Polemik Garam

Oleh Martina Prianti
SHARE   :

Presiden Jokowi Angkat Bicara Soal Polemik Garam

Pantau.com  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kebijakan impor garam dilakukan karena untuk memenuhi kebutuhan garam bagi industri. 

"Kita harus realistis ya bahwa industri kita membutuhkan yang namanya garam. Kualitas berbeda yang dihasilkan oleh petambak garam berbeda. Di pasar berbeda, segementasi berbeda dan kualitas berbeda," ujar Presiden saat ditemui usai membuka acara Industrial Summit di JCC Senayan, Rabu (4/4/2018).

Presiden mengatakan jika pemerintah tidak mengimpor garam industri, dampaknya bisa membuat industri berhenti produksi. Alasannya, garam industri dinilai menjadi kunci dalam produksi beberapa jenis industri.

Baca juga: Mantap! Presiden Jokowi Tidak Percaya 800 Juta Pekerja Bakal Kehilangan Pekerjaan

"Kalau kita tidak impor garam industri itu akibatnya apa? Ya industri bisa berhenti. Meskipun penggunaan cuma 2 persen tapi juga jadi kunci. Kayak mobil ban gak ada, ya gak jadi mobil kan," kata Presiden.

Ia menyampaikan barang produksi yang dihasilkan industri kaca, makanan dan minuman, kertas, farmasi dan lainnya membutuhkan garam industri. 

Presiden menambahkan, kebutuhan garam industri dengan garam konsumsi atau garam rakyat harus dibedakan.  "Tolong dibedakan antara garam industri dan rakyat. Yang saya pantau harga garam di Maduran, NTT (Nusa Tenggara Timur), Aceh, menurut saya masih pada harga yang baik," lanjutnya.

Baca juga:  Penerapan Ekspor-Impor Wajib Pakai Kapal Lokal Ditunda

Presiden menegaskan telah memerintahkan penegak hukum untuk menjaga garam impor agar tidak merembes ke pasar. Dengan demikian, tidak menganggu harga garam rakyat.

Sudah saya perintahkan aparat agar garam industri tidak merembes ke pasar," kata Presiden.

Penulis :
Martina Prianti