
Pantau.com - Ketidakpastian Brexit telah mendorong kehati-hatian baru di kalangan pembeli Inggris, kata badan perdagangan ritel.
Jumlah pengunjung ke toko di UK mengalami penurunan yang signifikan pada bulan Februari. Springboard dan British Retail Consortium menunjukkan footfall turun 2 persen di bulan itu, penurunan Februari paling curam dalam lima tahun.
Ini berarti lebih banyak berita buruk bagi negara yang terkepung. Ini menandakan bahwa pengeluaran konsumen yang telah mengangkat ekonomi Inggris mungkin telah habis.
Baca juga: Ini Alasan Orang Kaya Makin Kaya, Harta Kekayaan Tak Kena Pajak
Jumlah pengunjung pusat perbelanjaan menurun bahkan lebih cepat 3,4 persen sementara jumlah orang yang mengunjungi taman ritel turun 0,8 persen.
Dikutip The Independent, Kepala eksekutif BRC Helen Dickinson mengatakan situasi ini dapat semakin memburuk kecuali pemerintah mampu menghindari Brexit yang musibah tanpa kesepakatan. Salah satunya pengecer pajak online untuk menyelamatkan toko-toko Inggris.
Baca juga: Penjualan Emas di 2018 Tertinggi Sepanjang Sejarah
"Skenario seperti itu kemungkinan akan menghasilkan biaya yang lebih tinggi, harga yang lebih tinggi, dan lebih sedikit pilihan bagi konsumen - yang semuanya akan semakin merugikan pengecer yang kesulitan," kata Dickinson, anggota parlemen.
"Pemerintah harus bertindak untuk melindungi konsumen dan pengecer dengan memastikan tidak ada peluang Brexit yang tidak sepakat," tambahnya.
rn- Penulis :
- Nani Suherni