
Pantau.com - PT PNM Investment Management (PNM IM) membukukan pertumbuhan dana kelolaan (asset under management/AUM) pada 2019 sebesar 58 persen menjadi Rp13,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp8,56 triliun."Di tengah kondisi pasar modal yang tumbuh moderat, pada tahun 2019 PNM IM berhasil membukukan pertumbuhan kinerja dana kelolaan yang cukup signifikan," papar Direktur Investasi PNM IM Solahudin.Ia mengemukakan kinerja pertumbuhan dana kelolaan itu melampaui kenaikan dana kelolaan industri reksa dana yang tercatat kurang dari tujuh persen menjadi Rp542 triliun pada 2019.
Baca juga: PNM Targetkan Pembiayaan di Tahun 2020 Capai Rp28,6 Triliun
Dari total nilai AUM itu, Solahudin mengemukakan, dana kelolaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) tumbuh paling tinggi 73,7 persen menjadi Rp6,01 triliun dan jenis terproteksi naik sekitar 49 persen menjadi Rp1,91 triliun."Demikian pula dengan dana kelolaan reksa dana jenis open-end juga meningkat sekitar 41 persen menjadi Rp4,37 triliun," katanya.Menurut dia, kenaikan dana kelolaan itu disumbang terutama oleh terbitnya produk-produk reksa dana baru baik jenis RDPT maupun jenis open-end khususnya jenis pasar uang. Tercatat sepanjang 2019 perseroan meluncurkan sebanyak 20 produk baru."Tahun lalu kita cukup agresif menerbitkan produk baru. Bukan hanya pada penerbitan produk RDPT, namun kita juga mulai masuk pada produk-produk alternatif seperti reksa dana ETF," paparnya.Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji menjelaskan, tingginya kontribusi produk RDPT itu sejalan dengan misi perseroan yang terus menjembatani pasar modal dengan sektor riil."Bahkan, selama ini perseroan tetap fokus membantu pengembangan pembiayaan sektor riil unggulan yang berorientasi ekspor dan sektor UMKM," katanya.
Baca juga: Ini Pesan Presiden Jokowi ke Peserta Mekaar PNM
Apalagi, lanjut dia, kebutuhan pembiayaan bagi sektor riil diperkirakan masih akan tetap tinggi. Hal ini disebabkan perusahaan sektor riil akan semakin didorong melakukan ekspansi usaha seiring dengan membaiknya prospek perekonomian nasional."Sebagai anak usaha salah satu BUMN, PNM Investment selama ini terus berkomitmen untuk membantu pemerintah dengan membantu pembiayaan di pasar modal bagi pengembangan sektor riil," tuturnya.Sementara itu, Direktur Operasional dan Keuangan PNM IM Ade S. Djajanegara mengatakan pertumbuhan dana kelolaan itu turut mendorong kinerja usaha perseroan meningkat.Hingga akhir 2019, kata dia, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp19,4 miliar atau meningkat sekitar 35 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp14,4 miliar."Capaian kinerja tahun 2019 itu membuktikan strategi bisnis yang tepat dan ini menjadi pijakan yang kuat bagi perseroan untuk semakin memacu kinerja yang lebih baik ke depan. Kami optimistis seiring kondisi pasar yang akan lebih baik pada tahun ini," jelasnya.Untuk tahun 2020 ini, ia menyampaikan, perseroan masih akan tetap melakukan ekspansi bisnis. Untuk meningkatkan AUM, perseroan akan mengembangkan produk-produk unggulan dan inovasi produk seperti ETF, KIK-EBA dan DINFRA.Selain itu, lanjut dia, perseroan juga akan melakukan perluasan pasar dengan mengembangkan distribusi layanan di beberapa kota besar di Indonesia. Sehingga, diharapkan total dana kelolaan PNM IM tahun ini bisa meningkat sekitar 20 persen dibanding tahun lalu."Di tahun 2019 setelah berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 9001, PNM IM selanjutnya akan menempuh sertifikasi ISO 27001 terkait keamanan sistem teknologi informasi sebagai upaya antisipasi berkembangnya transaksi daring," tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta