
Pantau.com - Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer alias Noel dicopot dari jabatannya sebagai komisaris utama anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (persero), yakni PT Mega Eltra.
Pencopotan itu diduga karena Noel membela pentolan Front Pembela Islam (FPI) Munarman di sidang kasus terorisme.
Ditanya, apakah Noel menyesal karena membela Munarman?
"Apa yang mau disesali. Sekali lagi, kalau perlu saya akan membela siapa pun yang ditindas di Republik ini. Siapa pun!" tegas Noel, Kamis, 24 Maret 2022.
Noel menegaskan, dirinya adalah mantan aktivis 98, yang terbiasa berani melawan kesewenang-wenangan. Aktivis 98, katanya, memiliki karakter yang keras dan berani.
"Kalau dibilang nyesel? Tidak. Apa yang mau disesali. Kita sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini. 98 itu negara yang mem-bully kita. Kita ini sudah biasa ditangkap dan dianiaya oleh negara," ujarnya.
Dendam lingkaran Jokowi
Noel menduga ada motif dendam dari lingkaran Jokowi di balik pencopotan dirinya dari jabatan komisaris utama PT Mega Eltra.
"Saya lihat motifnya saya lihatnya ada dendam di lingkaran Jokowi terhadap saya, pintu masuknya kasus Munarman gitu, dan Munarman pun dituntut 8 tahun, tuntutannya 8 tahun. Kalau Munarman benar-benar teroris, Munarman akan dihukum mati atau hukuman setidaknya seumur hidup," kata Noel, Rabu, 23 Maret 2022.
Tak hanya itu, Noel juga menduga adanya dendam lantaran kerap mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi. Jadi, kata dia, pencopotan dirinya berangkat dari kesaksian atas kasus Munarman hingga dendam akibat kerap kritik kebijakan.
"Itu yang pasti. Itu (jadi saksi Munarman) pintu masuk, dugaannya dendam, karena lingkaran Jokowi sering kita kritik kebijakannya," kata Noel.
Lebih lanjut, Noel menduga hal tersebut lantaran tidak menemukan alasan lain dari pencopotannya. Bahkan, menurut Noel, PT Mega Eltra justru mendapatkan peningkatan laba usai bergabung jadi komisaris utama.
"Justru itu tidak ada alasan, saya tanya alasannya apa? Enggak ada, gitu. Kalau soal kinerja, bisa dicek, Mega Eltra setelah saya masuk untung atau tidak. Laba cukup lumayan Rp31 sekian miliar dari yang tidak pernah untung. Gitu. Dari kinerja enggak bisa mereka uber (kejar). Saya cacat atau punya cela di perusahaan juga tidak. Kena korupsi, meras, apa lagi pakai-pakai duit dari perusahaan, narkoba, juga tidak," tuturnya.
Baca juga: Detik-detik Irjen Napoleon Lumuri Muka M Kece Pakai Tinja Manusia
- Penulis :
- Aries Setiawan