
Pantau.com - Industri elektronik mulai khawatir pada dampak Virus korona yang berkepanjangan karena bakal mengganggu pasokan komponen yang masih diimpor dari China.
"Selama ini ada komponen yang hanya diimpor dari China," kata Asisten GM PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Agus Soewadji.
Baca juga: Kematian Akibat Korona di China Capai Angka 1.770 Jiwa
Ia mencontohkan ada komponen panel LED yang masih diimpor dari China. Demikian pula dengan motor untuk lemari es. Diakuinya, komponen impor tersebut tidak diproduksi di Provinsi Hubei, China, yang menjadi pusat wabah Virus Korona.
"Memang produksinya bukan di Hubei, tapi provinsi lain di China. Namun, karena kini pengiriman apapun dari China diawasi ketat, maka kapal dari China tidak mudah bersandar di pelabuhan, karena harus melalui pemeriksaan (bebas Corona)," kata Agus.
Akibatnya, masa bongkar muat komponen industri elektronik menjadi lebih lama, tidak sesuai jadwal produksi. "Ada komponen yang akhirnya kami impor dengan menggunakan kargo pesawat terbang. Memang lebih mahal," katanya. Namun, lanjut dia, daripada mengganggu produksi dan pasokan produk elektronik ke pasar, hal itu terpaksa dilakukan.
Baca juga: Pabrik Mesin Cuci Sharp di Thailand Hijrah ke Karawang
Karena itulah, pihaknya berharap wabah Virus Corona bisa segera diatasi. "Kalau wabah itu lama, bisa mengganggu pula pertumbuhan ekonomi, dan pasar elektronik turun," ujar Agus.
Dengan adanya wabah Virus Corona pada triwulan I ini, ia memperkirakan permintaan elektronik di Indonesia cenderung tanpa pertumbuhan. Namun Sharp Indonesia yang telah memiliki basis produksi untuk lemari es, mesin cuci, dan televisi, masih menargetkan pertumbuhan penjualan. "Kami targetkan penjualan Sharp Indonesia bisa tumbuh 10-15 persen tahun ini, dengan mengambil 'kue' kompetitor," tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta