Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Begini Cara Aman Menyingkirkan Barang Elektronik Lawas

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Begini Cara Aman Menyingkirkan Barang Elektronik Lawas
Foto: Ilustrasi limbah elektronik. (Freepik)

Pantau - Selama bertahun-tahun, limbah elektronik telah menjadi masalah yang sedikit banyak mempengaruhi kesehatan manusia.

Menurut The Round Up, total produksi limbah elektronik diperkirakan akan mencapai 67 juta ton pada tahun 2030 di seluruh dunia.

Perhitungannya dengan posisi Asia dan Amerika berada di posisi paling atas sebagai kontributor limbah elektronik. Selain dari praktik penambangan yang tidak baik dalam pengumpulan bahan-bahannya, ada juga dampak dari penggunaan energi tak terbarukan untuk mengisi daya selama masa pakainya.

Sayangnya, bagi orang awam, hanya bingung karena tidak tahu bagaimana cara mengurus banyaknya barang elektronik yang tidak terpakai. Jika kamu sedang mencari cara untuk menyingkirkan gadget lama kamu, berikut ini adalah beberapa tips tentang cara menyingkirkan atau membuang dengan cara yang benar.

1.Perbaiki ponsel

Sebelum kamu berpikir untuk membuang gawai ini, memperbaikinya mungkin bisa menjadi opsi pertama karena bisa jadi akan ada perubahan setelah diperbaiki. Meskipun beberapa gawai pasti lebih mahal untuk diperbaiki daripada diganti, masih ada harapan untuk memperbaiki yang lain, terutama jika masih dalam masa garansi.

2.Tukar tambah

Jika kamu sudah waktunya untuk melakukan upgrade, lebih baik menukarkan ponsel kamu. Cara ini selalu menjadi acuan kebanyakan orang Indonesia. Dengan tukar tambah, kamu memberikan kesempatan pada orang lain untuk menggunakan ponsel yang lebih baik. Selain itu, kamu bisa mendapatkan diskon untuk gawai berikutnya, yang diharapkan dapat bertahan selama beberapa tahun.

3.Menjual suku cadang

Meskipun pasar dipenuhi dengan suku cadang aftermarket untuk hampir semua jenis gawai, sayangnya tidak selalu menjadi pilihan bagi semua orang. Bagaimanapun juga, suku cadang aftermarket menjadi pilihan, hanya saja tidak selalu bekerja sesuai standar atau mungkin memiliki masalah kompatibilitas. Tetapi, beberapa produsen tidak selalu menjual suku cadang asli ke pusat perbaikan independen, terutama untuk model gawai lama yang sudah dihapus oleh produsennya.

Penulis :
Annisa Indri Lestari