billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Patung Robin Hood di Nottingham, Warisan Sejarah dan Seni yang Mendunia

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Patung Robin Hood di Nottingham, Warisan Sejarah dan Seni yang Mendunia
Foto: Patung Robin Hood di Nottingham (citydays.com)

Pantau - Patung Robin Hood yang ikonik di Nottingham adalah hadiah dari seorang pengusaha, Philip EF Clay, yang menyumbangkan £5,000 (setara Rp.101.235.750) untuk pembuatan patung dan plakatnya. Sumbangan ini bertujuan menciptakan titik fokus bagi pengunjung yang tertarik dengan legenda Robin Hood, tokoh yang identik dengan kota ini. Patung tersebut kini menjadi salah satu landmark paling terkenal di Nottingham.

Meskipun populer, patung ini tidak luput dari tantangan. Dalam beberapa tahun terakhir, vandalisme telah merusak busur panahnya beberapa kali. Namun, status Grade II dari Historic England telah memperkuat pentingnya patung ini sebagai bagian dari warisan budaya Nottingham. Terlebih, renovasi Nottingham Castle senilai £30 juta (setara Rp. 607.414.500.000) semakin memperkaya pengalaman pengunjung dalam menjelajahi kisah petualangan Robin Hood.

James Woodford, Seniman di Balik Patung

James Woodford, pematung di balik karya ini, lahir dari keluarga desainer renda di Nottingham. Setelah bertugas di Perang Dunia I bersama Sherwood Foresters, ia melanjutkan studi seni di Nottingham School of Art pada 1919-1920. Berkat beasiswa eks-servis, ia melanjutkan pendidikan di Royal College of Art pada 1920-1921.

Baca juga: Shit Fountain, Patung Kotoran Anjing yang Jadi Ikon Unik Chicago

Pada 1922, Woodford memenangkan penghargaan bergengsi Prix de Rome untuk kategori seni patung, yang mengukuhkan reputasinya di dunia seni. Salah satu pencapaiannya yang monumental adalah pembuatan sepuluh patung Queen’s Beasts untuk penobatan Ratu Elizabeth II pada 1953. Dengan karya-karya seperti Patung Robin Hood dan Queen’s Beasts, Woodford dikenal sebagai salah satu pematung terbaik Inggris.

Legenda Robin Hood

Robin Hood adalah tokoh legendaris yang hidup pada masa pemerintahan Raja Richard the Lionheart di abad ke-13. Dalam cerita rakyat Inggris, ia digambarkan sebagai pemanah ulung yang, bersama kelompok Merry Men-nya, termasuk Little John, Friar Tuck, dan Maid Marian, melawan tirani Sheriff of Nottingham dan Raja John. Robin Hood dikenal karena prinsipnya "merampok dari yang kaya untuk membantu yang miskin."

Kisah Robin Hood mulai populer di abad Pertengahan dan semakin dikenal pada masa Tudor, terutama di bawah Raja Henry VIII. Nama Robin Hood muncul di manuskrip sejak akhir 1400-an, namun referensi lebih awal dapat ditemukan dalam karya William Langland, The Vision of Piers the Plowman (1377).

Baca juga: Patung “Make Way for Ducklings”, Ikon Boston yang Menginspirasi

Meskipun keberadaannya sebagai tokoh nyata masih diperdebatkan, banyak teori menyebutkan bahwa ia mungkin seorang bangsawan dari Loxley yang lahir sekitar tahun 1160. Kisahnya terus hidup melalui berbagai adaptasi sastra, film, hingga budaya populer, termasuk film Hollywood yang sering memberikan interpretasi berbeda terhadap karakternya.

Patung Robin Hood Sebagai Ikon Nottingham

Pada 24 Juli 1955, Patung Robin Hood diresmikan di luar Nottingham Castle untuk memperingati kunjungan Ratu Elizabeth II dan Duke of Edinburgh. Woodford bekerja sama dengan sejarawan untuk memastikan keakuratan desain patung, meskipun keputusan untuk menampilkan Robin Hood dengan topi kulit alih-alih topi segitiga khas film memicu perdebatan.

Upaya perlindungan patung mencakup penguatan bagian panah dan tindakan pencegahan selama acara besar. Meskipun beberapa pihak mengusulkan relokasi patung, masyarakat sepakat bahwa lokasinya saat ini tetap strategis dan mudah diakses. Kepopulerannya juga tercermin dalam liputan media internasional, termasuk di surat kabar besar dan majalah terkenal.

Patung Robin Hood tidak hanya menjadi simbol lokal Nottingham, tetapi juga penghubung yang kuat antara seni, sejarah, dan legenda yang telah menginspirasi dunia selama berabad-abad.

Baca juga: Rocky Statue di Philadelphia, Simbol Kegigihan dan Semangat Underdog

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani