billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Ireland Park, Monumen Sejarah Kelaparan Besar di Toronto

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Ireland Park, Monumen Sejarah Kelaparan Besar di Toronto
Foto: Ireland Park (flickr.com/Greg's Southern Ontario)

Pantau - Ireland Park dibangun untuk mengenang ribuan imigran Irlandia yang tiba di Toronto pada tahun 1847, melarikan diri dari Kelaparan Besar yang melanda tanah air mereka. Tragedi ini, yang juga dikenal sebagai Great Hunger atau Irish Potato Famine, menyebabkan kematian lebih dari satu juta orang dan memaksa sekitar satu juta lainnya mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Bagi banyak pengungsi, Toronto menjadi salah satu tujuan utama meskipun mereka harus menghadapi perjalanan yang berbahaya dan kondisi hidup yang sulit setibanya di sana. Terletak di dekat Rees’s Wharf, Ireland Park menjadi simbol perjuangan, penderitaan, serta sambutan hangat yang diberikan oleh masyarakat Toronto kepada para pengungsi Irlandia. Saat itu, populasi Toronto hanya sekitar 20.000 jiwa, tetapi mereka tetap membuka pintu bagi lebih dari 38.000 imigran Irlandia yang datang dengan kapal-kapal yang dikenal sebagai coffin ships

Kondisi di dalam kapal-kapal ini sangat tidak layak, dengan kebersihan yang minim dan penyakit yang mudah menyebar. Banyak di antara para imigran yang tiba dalam keadaan lemah, sakit, atau bahkan meninggal sebelum sempat menginjakkan kaki di tanah yang mereka harapkan sebagai tempat baru untuk memulai hidup.

Baca juga: Buffalo Bayou Park Cistern, Dari Reservoir Tua Menjadi Ruang Seni Unik

Latar Belakang Kelaparan Besar di Irlandia

Kelaparan Besar (Great Famine) yang terjadi pada 1845-1849 disebabkan oleh hama tanaman kentang yang menghancurkan hasil panen utama rakyat Irlandia. Ketergantungan tinggi terhadap satu jenis tanaman, ditambah dengan pengelolaan lahan yang buruk dan minimnya bantuan dari pemerintah Inggris, memperburuk keadaan. Akibatnya, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia, sementara sekitar 1 juta lainnya memilih untuk mengungsi ke berbagai negara, termasuk Kanada dan Amerika Serikat.

Perjalanan Imigran Irlandia ke Toronto

Pada tahun 1847, lebih dari 38.000 imigran Irlandia tiba di Toronto, yang saat itu hanya berpenduduk sekitar 20.000 jiwa. Mereka datang dengan kapal-kapal yang dikenal sebagai "coffin ships," di mana kondisi buruk di dalamnya menyebabkan banyak penumpang sakit atau meninggal dunia. Ledakan jumlah penduduk ini memicu krisis kesehatan, termasuk epidemi tifus yang melanda kota.

Untuk menangani situasi ini, Dewan Kesehatan Toronto membangun 12 fever sheds atau barak demam, tempat para imigran yang sakit dirawat dalam kondisi darurat. Meskipun fasilitas ini berupaya memberikan perawatan, banyak yang tidak selamat, termasuk Uskup pertama Toronto, Michael Power, yang meninggal akibat penyakit saat membantu para imigran.

Baca juga: Magnuson Park, Dari Permukiman Suku Duwamish hingga Destinasi Wisata

Ireland Park sebagai Monumen Penghormatan

Patung-patung di Ireland Park (commons.wikimedia.org/)

Diresmikan pada Juni 2007, Ireland Park menjadi tempat penghormatan bagi para imigran yang selamat maupun yang meninggal dalam perjalanan. Ireland Park dirancang untuk menggambarkan perjalanan emosional para imigran ini. Dengan patung-patung yang menggambarkan penderitaan, harapan, dan ketahanan mereka, taman ini menjadi tempat refleksi atas salah satu peristiwa paling menyedihkan dalam sejarah Irlandia dan Kanada. Salah satu elemen penting dalam taman ini adalah penggunaan batu kapur asli Irlandia, yang melambangkan hubungan kuat antara dua negara dan memastikan bahwa kenangan tentang para imigran ini tidak akan terlupakan.

Lebih dari sekadar tempat peringatan, Ireland Park juga menjadi bukti kerja sama erat antara Kanada dan Irlandia dalam menjaga warisan sejarah ini tetap hidup. Didirikan oleh Ireland Funds Canada dengan dukungan dari pemerintah dan komunitas Irlandia-Kanada, taman ini menjadi representasi dari solidaritas dan kemanusiaan. Salah satu patung ikonik yang ada di sini, Arrival, berfungsi sebagai pasangan dari patung Departure yang ada di Dublin, mencerminkan perpisahan menyakitkan yang harus dialami oleh mereka yang meninggalkan tanah air demi bertahan hidup.

Patung Arrival di Ireland Park (flickr.com/Greg's Southern Ontario)

Sebagai ruang terbuka yang dapat dikunjungi sepanjang waktu, Ireland Park tidak hanya mengajak pengunjung untuk mengenang sejarah kelam ini tetapi juga untuk merayakan kekuatan, keberanian, dan ketahanan manusia dalam menghadapi tantangan. Melalui desainnya yang artistik dan makna mendalam yang dikandungnya, taman ini menjadi salah satu tempat paling bersejarah di Toronto, memberikan kesempatan bagi generasi mendatang untuk belajar dari masa lalu dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang tetap relevan hingga saat ini.

Baca juga: San Francisco Botanical Garden, Surga Botani di Golden Gate Park

Simbol Sejarah dan Kemanusiaan

Ireland Park bukan sekadar tempat peringatan, tetapi juga simbol ketahanan manusia dan kemurahan hati masyarakat Toronto. Buka 24 jam, taman ini mengundang pengunjung untuk merenungkan peristiwa kelam dalam sejarah Irlandia sekaligus mengenang bagaimana komunitas Kanada membuka pintu bagi mereka yang membutuhkan. Dengan patung-patung yang menggambarkan para imigran Irlandia yang datang ke Toronto pada abad ke-19, taman ini menjadi tempat refleksi yang mendalam tentang perjuangan dan pengorbanan. Selain itu, lokasi taman yang berada di sepanjang pesisir membuatnya semakin cocok untuk sebuah momen introspeksi, mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dalam menghadapi kesulitan.

Ireland Park tetap menjadi pengingat bahwa di tengah tragedi, selalu ada harapan dan solidaritas antarbangsa. Taman ini mengajarkan kita bahwa meskipun peristiwa kelam bisa meninggalkan luka yang mendalam, kekuatan komunitas dan kemurahan hati dapat mengubah penderitaan menjadi peluang untuk kebersamaan dan pemulihan. Melalui monumen yang ada, kita diajak untuk mengenang bukan hanya kesedihan, tetapi juga semangat untuk saling mendukung tanpa memandang latar belakang, yang menjadikan tempat ini lebih dari sekadar situs bersejarah, melainkan juga simbol harapan bagi masa depan yang lebih baik.

Penulis :
Latisha Asharani

Terpopuler