
Pantau.com - Operator telekomunikasi nasional Ukraina, Ukrtelecom sedang memulihkan layanan internet mereka setelah mencegah serangan siber besar-besaran, melansir BBC, Selasa, 29 Maret 2022.
Perusahaan mengatakan telah membatasi akses pelanggan untuk melindungi pengguna militer dan infrastruktur penting.
Monitor internet global, Netblocks mengatakan gangguan ini adalah gangguan paling parah yang mempengaruhi Ukrtelecom sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai bulan lalu.
Netblocks telah melihat keruntuhan konektivitas hingga 13% dari level sebelum perang.
Namun, pengguna penyedia internet yang berbeda di Ukraina, melaporkan kepada BBC bahwa tidak ada masalah dengan koneksi internetnya.
Ukrtelecom mengatakan bahwa mereka adalah penyedia internet terbesar di negara itu dalam hal cakupan geografis, tetapi kedua terbesar setelah Kyivstar dalam jumlah klien.
Ia mengatakan kepada BBC bahwa mereka hanya beroperasi sekitar 80% dari cakupan penuhnya karena kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia.
Dalam sebuah pernyataan, kepala eksekutif Ukrtelecom, Yuriy Kurmaz, menulis bahwa serangan siber musuh yang kuat dilakukan pada infrastruktur TI Ukrtelecom.
"Untuk melindungi infrastruktur jaringan penting dan tidak mengganggu layanan kepada angkatan bersenjata, badan militer lainnya, dan pengguna infrastruktur penting, kami terpaksa untuk sementara membatasi akses internet ke sebagian besar pengguna pribadi dan pelanggan bisnis," tambahnya.
Mr Kurmaz mengatakan serangan itu telah berhasil dipukul mundur dan penyediaan layanan secara bertahap dilanjutkan.
Yuriy Shchyhol, yang merupakan kepala Layanan Negara Ukraina untuk Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi, mengatakan bahwa spesialisnya telah menanggapi dengan cepat situasi tersebut, dan telah melawan serangan itu.
Sebelum perusahaan mengungkapkan rincian insiden tersebut, Alp Toker, direktur Netblocks, mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah mengamati pengguna, "Koneksi internet jatuh offline secara progresif sepanjang hari. Ini menunjukkan bahwa masalahnya tidak terletak pada kabel atau interkoneksi, melainkan dengan infrastruktur pusat di pusat data operator. Ini dapat mengindikasikan serangan siber".
"Ini juga berarti insiden tersebut memiliki dampak skala nasional, melampaui zona konflik paling panas yang sejauh ini telah menjadi beban gangguan dan pemadaman jaringan Ukraina."
Namun, Toker mengatakan konektivitas tetap tersedia melalui jaringan dan penyedia seluler lainnya.
Baca juga: Apple Kurangi Produksi IPhone dan Airpods Gara-gara Perang Ukraina
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani