billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Shanghai bak Kota Mati Usai Warga Dikurung Gegara Covid-19, Zero COVID-19 Disebut Gak Mempan di China

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Shanghai bak Kota Mati Usai Warga Dikurung Gegara Covid-19, Zero COVID-19 Disebut Gak Mempan di China

Pantau.com - Angka kematian karena kasus COVID-19 varian Omicron di Shanghai, China, meningkat hingga mengharuskan kota itu melakukan lockdown dan aturan isolasi terhadap penduduk di rumah masing-masing.

Dilaporkan bahwa China masih berupaya memperketat aturan zero COVID-19.

Mengutip dari detikcom, Senin (25/4), Dicky Budiman, seorang epidemiolog dari Universitas Griffith Australia mengutarakan pendapatnya bahwa aturan zero COVID-19 di China, khususnya Beijing dan Shanghai sebenarnya cukup efektif dalam mengatasi kasus COVID-19 di beberapa tahun awal wabah. Tetapi untuk varian Omicron, aturan tersebut sepertinya kurang efektif, terutama karena kecepatan efektivitas dari Omicron.

"Kita tahu bahwa pemerintah China ini menerapkan kebijakan zero COVID-19. Jadi kalau ada satu kasus, betul-betul dilakukan intervensi yang ekstrem sekali dengan lockdown dengan tes satu kota, dan itu bisa dites bahkan satu orang bisa berulang kali. Nah, sekian tahun itu berhasil. Tapi sejak awal sejak kemunculan Omicron, zero COVID-19 itu tampaknya akan sulit melawan kecepatan efektivitas dari Omicron dalam menginfeksi dan menyebar," jelasnya.

Menurutnya, aturan zero COVID-19 hanya dapat bekerja dengan efektif hingga gelombang Delta, namun tidak cukup untuk Omicron. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan vaksin secara lengkap

"Sampai gelombang Delta itu, mereka masih bisa bertahan, tapi omicron ini mewakili potensi varian atau karakter virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 ke depan di mana dia efektif banget menginfeksi terutama mereka yang belum divaksinasi atau belum lengkap vaksinasinya," katanya.

Ia pun menutup dengan menjelaskan bahwa hanya jika mendapatkan tiga hingga empat dosis vaksin baru dapat disebut vaksinasi lengkap.

"Saya melihat yang dimaksud vaksinasi lengkap cenderung ke tiga dosis atau dosis keempat yang dijadikan sebagai booster," ujarnya.

Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani