
Pantau - Pemerintah Suriah mengecam keras pelanggaran yang terjadi di provinsi selatan Suwayda pada Rabu (16/7), dan berjanji akan meminta pertanggungjawaban para pelaku atas insiden yang disebut sebagai tindakan kriminal.
Kantor kepresidenan Suriah menyatakan bahwa pihaknya “mengawasi dengan cermat pelanggaran yang disesalkan” yang terjadi di beberapa wilayah Suwayda, serta menilai peristiwa tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum dan kedaulatan negara.
Pemerintah juga menegaskan komitmen penuh untuk menyelidiki seluruh insiden dan menyatakan siapa pun yang terbukti terlibat, baik individu maupun organisasi terlarang, akan dikenai hukuman.
“Menjaga keamanan dan stabilitas nasional tetap menjadi prioritas utama,” demikian pernyataan resmi pemerintah.
Warga Suwayda pun diyakinkan bahwa hak-hak mereka “akan selalu dilindungi”.
Bentrokan Milisi dan Kelompok Badui Tewaskan Puluhan Orang
Ketegangan di Suwayda sebelumnya memuncak pada Minggu, ketika terjadi bentrokan antara milisi Druze bersenjata dan kelompok Badui yang dilaporkan dipicu oleh penyitaan kendaraan oleh kedua belah pihak.
Kementerian Dalam Negeri Suriah melaporkan bahwa akibat bentrokan tersebut lebih dari 30 orang tewas dan hampir 100 lainnya mengalami luka-luka.
Pemerintah Suriah menyebut insiden itu sebagai pelanggaran hukum yang mencederai stabilitas wilayah dan menegaskan tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan yang mengancam masyarakat sipil.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










