
Pantau - Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani, dan Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Suriah Thomas Barrack menggelar pertemuan trilateral di Amman pada Sabtu, 20 Juli 2025, guna membahas situasi keamanan di Suriah, khususnya di Provinsi Suwayda.
Fokus Pada Stabilitas, Rekonsiliasi, dan Perlindungan Warga Sipil
Ketiga pihak sepakat mengambil langkah-langkah praktis untuk mendukung implementasi gencatan senjata di Suwayda.
Langkah tersebut bertujuan memastikan keamanan dan stabilitas nasional, melindungi warga sipil, serta menegakkan kedaulatan dan supremasi hukum di seluruh wilayah Suriah.
Langkah operasional yang dibahas dalam pertemuan mencakup:
- Menstabilkan gencatan senjata di Suwayda,
- Mengerahkan pasukan keamanan Suriah di wilayah tersebut,
- Membebaskan tahanan dari semua pihak,
- Memajukan rekonsiliasi masyarakat,
- Mendorong perdamaian sipil,
- Memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak.
Safadi dan Barrack menyambut baik komitmen pemerintah Suriah untuk menindak tegas dan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap warga sipil di Suwayda.
Mereka juga menekankan pentingnya menolak kekerasan, sektarianisme, serta segala bentuk hasutan yang dapat memecah belah masyarakat dan menebarkan kebencian.
Pemerintah Suriah Umumkan Gencatan Senjata Komprehensif
Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, memuji peran aktif Yordania dan Amerika Serikat dalam membantu tercapainya kesepakatan gencatan senjata.
Ia menegaskan pentingnya menjaga stabilitas nasional serta keselamatan seluruh warga negara Suriah.
Pada hari yang sama, pemerintah Suriah mengumumkan pemberlakuan gencatan senjata komprehensif dan segera di Suwayda, menyusul meningkatnya kerusuhan sejak 13 Juli.
Kerusuhan di Suwayda dipicu oleh bentrokan antara suku-suku Arab Badui dan kelompok-kelompok bersenjata Druze.
Situasi memburuk hingga memicu serangan udara Israel ke wilayah Suriah, termasuk ke infrastruktur militer di Damaskus.
Israel mengklaim bahwa serangan dilakukan untuk melindungi komunitas Druze di Suriah.
Namun, sebagian besar pemimpin Druze lokal menolak intervensi asing dan menyatakan komitmen terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan Suriah.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf