
Pantau - Rusia secara resmi memperluas daftar larangan masuk bagi warga negara, pejabat, dan perwakilan lembaga dari Uni Eropa (UE) serta negara-negara Eropa lainnya sebagai respons terhadap sanksi terbaru dari blok tersebut.
Daftar Sanksi Ditujukan kepada Pihak yang Dianggap Merugikan Rusia
Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan pada Selasa, 22 Juli 2025, bahwa perluasan daftar ini mencakup individu dari lembaga penegak hukum, organisasi pemerintah dan komersial, serta warga negara dari negara anggota UE dan negara Barat lainnya.
Mereka yang masuk dalam daftar disebut bertanggung jawab atas sejumlah aktivitas yang dinilai merugikan kepentingan Rusia, termasuk penyaluran bantuan militer ke Kiev, fasilitasi pengiriman produk dual-use ke Ukraina, serta keterlibatan dalam upaya yang merongrong integritas wilayah Rusia.
Selain itu, pihak-pihak yang mengatur blokade terhadap kapal dan kargo Rusia di Laut Baltik juga masuk dalam daftar hitam terbaru tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan bahwa individu yang terlibat dalam penuntutan bermotif politik terhadap pejabat Rusia, dugaan penahanan dan deportasi ilegal dari wilayah Ukraina, serta yang mendukung pembentukan pengadilan untuk mengadili kepemimpinan Rusia turut dimasukkan ke dalam daftar larangan tersebut.
Respons terhadap Sanksi UE yang Terus Bertambah
Moskow juga menargetkan individu yang dianggap bertanggung jawab atas penyitaan aset negara Rusia atau pengalihan pendapatan dari aset tersebut untuk kepentingan Kiev, serta mereka yang terlibat dalam perancangan dan pemberlakuan sanksi anti-Rusia.
Selain itu, daftar larangan tersebut mencakup perwakilan komunitas akademik, deputi dari Uni Eropa dan Parlemen Eropa yang secara aktif mendukung resolusi maupun rancangan undang-undang yang dianggap anti-Rusia.
"Keputusan lebih lanjut yang berkaitan dengan sanksi dari UE juga akan mendapat respons yang tepat dan sesuai," ungkap pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Rusia.
Langkah ini diambil setelah Dewan Uni Eropa menyetujui paket sanksi ke-17 pada 20 Mei dan sanksi ke-18 pada 18 Juli 2025.
Dalam sanksi ke-18, lebih dari 50 individu dan entitas ditambahkan ke daftar hitam UE, harga batas minyak Rusia diturunkan dari 60 dolar AS menjadi 47,6 dolar AS per barel, serta diberlakukan larangan impor produk minyak bumi yang dibuat dari minyak Rusia oleh negara-negara UE.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti